Muhammad: 17) Firman Allah Swt.; وَيَخِرُّونَ. Dan mereka menyungkur. (Al-Isra: 109) ayat ini merupakan 'ataf sifat kepada sifat lainnya, bukan 'ataf sujud kepada sujud, perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh seorang penyair dalam bait syairnya: إلَى المَلك القَرْم وَابْنِ الهُمام
Ayatini menunjukkan kebaikan membaca tasbih dalam sujud. 'Aisyah r.a. berkata, "Adalah Rasul saw banyak membaca dalam sujud dan rukuknya: Mahasuci Engkau ya Allah Tuhan kami, kami bertasbih dengan memuji-Mu. Ya Allah ampunilah aku. (Riwayat Muslim dalam Sahihnya). Surah Al-Isra Ayat 109 وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia +qs+almaidah+ayat+48 47 Ayat tentang niat 48 an nisa ayat 100 49 Hadis+kitab+zabur 50 anggur 51 ali imran 31 52 ali imran 190 53 AL ISRA AYAT 110 54 Saba 13 55 almaidah ayat 3 56 Dalil+naqli+tentang+iman+kepada+kitab+kitab+allah 57 azab 58 Al Baqarah ayat 195 59 Q.S.+An
Hasanal-Fatih Qaribullah and Ahmad Darwish. (17:34) Do not draw near the wealth of the orphan except in the best manner, until he reaches maturity. And keep your promise. Surely, the promise will be questioned. That is translated surah Al Isra ayat 34 (QS 17: 34) in arabic and english text, may be useful. « Previous to Al Isra 33 - (QS 17: 34
alsoknown as Surah Bani Israel [The Children of Israel] Ayat 108. And they say: "Glory be to our Lord! Truly, the Promise
17Al-Isra'-1: Subhana allathee asra biAAabdihi laylan mina almasjidi alharami ila almasjidi alaqsa allathee barakna hawlahu linuriyahu min ayatina innahu huwa alssameeAAu albaseeru Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
Wub9. Surah / Chapter Languages Arabic images with tashkeel without tashkeel Tafsir الجلالين English Transliteration Sahih International Muhsin Khan Pickthall Yusuf Ali Shakir Dr. Ghali Other Languages Albanian Azerbaijani Bosnian Chinese Czech Dutch Farsi Finnish French German Hausa Indonesian Italian Japanese Korean Malay Malayalam Maranao Norwegian Polish Portuguese Romanian Russian Somali Spanish Swahili Swedish Tatar Thai Turkish Urdu Uzbek Bangla Tamil Loading... Surat Al-'Isrā' The Night Journey - سورة الإسراء Sahih InternationalAnd nothing has prevented Us from sending signs except that the former peoples denied them. And We gave Thamud the she-camel as a visible sign, but they wronged her. And We send not the signs except as a warning. Copyright © All rights reserved.
۩ وَيَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ يَبۡكُونَ وَيَزِيدُهُمۡ خُشُوعٗا Wa yakhirroona lil azqaani yabkoona wa yazeeduhum khushoo’aa make sajda English Translation Here you can read various translations of verse 109 And they fall upon their faces weeping, and the Qur’an increases them in humble submission. Yusuf AliThey fall down on their faces in tears, and it increases their earnest humility. Abul Ala MaududiAnd they fall down upon their faces, weeping, and their humility increases when the Qur’an is recited to them. Muhsin KhanAnd they fall down on their faces weeping and it adds to their humility. PickthallThey fall down on their faces, weeping, and it increaseth humility in them. Dr. GhaliAnd they collapse upon their faces weeping, and it increases them in submissiveness. A prostration is to be performed here. Abdel HaleemThey fall down on their faces, weeping, and [the Quran] increases their humility.’ Muhammad Junagarhiوه اپنی ٹھوڑیوں کے بل روتے ہوئے سجده میں گر پڑ تے ہیں اور یہ قرآن ان کی عاجزی اور خشوع اور خضوع بڑھا دیتا ہے Quran 17 Verse 109 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Al-Isra ayat 109, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 17109 And they fall down upon their faces, weeping, and their humility[121] increases when the Qur’an is recited to them.[122] 121. That is, when they listen to the Quran, they at once recognize that its bearer is the promised Prophet mentioned in the Books of the former Prophets. 122. This attitude of the righteous people of the Book has been mentioned at several places in the Quran, Surah Aal-Imran, Ayat 113-114, Surah Aal-Imran, Ayat 199, Surah Al-Maidah, Ayats 83-84. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Al-Isra verse 109 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Isra ayat 107 which provides the complete commentary from verse 107 through 109. Quick navigation links
وَيَخِرُّوۡنَ لِلۡاَذۡقَانِ يَبۡكُوۡنَ وَيَزِيۡدُهُمۡ خُشُوۡعًا ۩ Wa yakhirruuna lil azqooni yabkuuna wa yaziiduhum khushuu'aa Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. Juz ke-15 Tafsir Dan mereka menyungkurkan wajah sekali lagi dan demikian seterusnya sambil menangis karena takut kepada Allah dan mereka bertambah khusyuk memohon kepada Allah setiap kali dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur'an. Kemudian Allah swt menambahkan dalam ayat ini sifat-sifat yang terpuji pada orang-orang yang diberi ilmu itu. Mereka menelungkupkan muka, bersujud kepada Allah sambil menangis disebabkan bermacam-macam perasaan yang menghentak dada mereka, seperti perasaan takut kepada Allah, dan perasaan syukur atas kelahiran rasul yang dijanjikan. Pengaruh ajaran-ajaran Al-Qur'an meresap ke dalam jiwa mereka ketika mendengar ayat-ayat yang dibacakan, serta menambah kekhusyukan dan kerendahan hati mereka. Dengan demikian, mereka merasakan betapa kecilnya manusia di sisi Allah swt. Demikianlah sifat orang berilmu yang telah mencapai martabat yang mulia. Hatinya menjadi tunduk dan matanya mencucurkan air mata ketika Al-Qur'an dibacakan kepadanya. Mencucurkan air mata ketika mendengar atau membaca Al-Qur'an sangat terpuji dalam pandangan Islam. Bersabda Rasulullah saw Bacalah Al-Qur'an dan menangislah, jika kamu tidak bisa menangis, maka usahakanlah sekuat-kuatnya agar dapat menangis.Riwayat at-Tirmidzi dari Saad bin Abi Waqash Sabda Rasulullah saw lagi Dua mata yang tidak disentuh api neraka, yaitu yang menangis karena takut kepada Allah swt, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari pada jalan Allah jihad. Riwayat at-Tirmidzi dari Ibnu 'Abbas Tidaklah masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah, kecuali bila air susu sapi dapat kembali ke dalam kantong susunya, dan tidaklah berkumpul pada seorang hamba, debu dalam peperangan di jalan Allah dengan asap api neraka. Riwayat Muslim dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah sumber Keterangan mengenai QS. Al-IsraSurat ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini. Penuturan cerita Israa' pada permulaan surat ini, mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad beserta umatnya kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar. Surat ini dinamakan pula dengan Bani Israil artinya keturunan Israil berhubung dengan permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan kemudian dekat akhir surat yakni pada ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil yang setelah menjadi bangsa yang kuat lagi besar lalu menjadi bangsa yang terhina karena menyimpang dari ajaran Allah Dihubungkannya kisah Israa' dengan riwayat Bani Israil pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agamanya.
17. QS. Al-Isra Perjalanan Malam 111 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ Subhaanal laziii asraa bi'abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqsal-lazii baaraknaa haw lahuu linuriyahuu min aayaatinaa;innahuu Huwas Samii'ul-Basiir 1. Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya Muhammad pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat. وَاٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡـكِتٰبَ وَ جَعَلۡنٰهُ هُدًى لِّبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَلَّا تَتَّخِذُوۡا مِنۡ دُوۡنِىۡ وَكِيۡلًا Wa aatainaa Muusal-Kitaaba wa ja'alnaahu hudal-liBaniii Israaa'iil; 2. Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab Taurat dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil dengan firman, "Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku. ذُرِّيَّةَ مَنۡ حَمَلۡنَا مَعَ نُوۡحٍؕ اِنَّهٗ كَانَ عَبۡدًا شَكُوۡرًا Zurriyyata man hamalnaa ma'a Nuuh innahuu kaana 'abdan shakuuraa 3. Wahai keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia Nuh adalah hamba Allah yang banyak bersyukur." وَقَضَيۡنَاۤ اِلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَ فِى الۡكِتٰبِ لَـتُفۡسِدُنَّ فِى الۡاَرۡضِ مَرَّتَيۡنِ وَلَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا كَبِيۡرًا Wa qadainaaa ilaa Baniii Israaa'iila fil Kitaabi latufsidunna fil ardi marratain; wa lata'lunna'uluwwan kabiiraa 4. Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, "Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰٮهُمَا بَعَثۡنَا عَلَيۡكُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِىۡ بَاۡسٍ شَدِيۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّيَارِ ؕ وَكَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا Fa-izaa jaaa'a wa'duuulaahumaa ba'asnaaa 'alykurr 'ibaadai-lanaaa ulii baasin shadiidin fajaasuu khilaalad diyaar; wa kaana wa'dam maf'uulaa 5. Maka apabila datang saat hukuman bagi kejahatan yang pertama dari kedua kejahatan itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. ثُمَّ رَدَدۡنَا لَـكُمُ الۡكَرَّةَ عَلَيۡهِمۡ وَاَمۡدَدۡنٰـكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَجَعَلۡنٰكُمۡ اَكۡثَرَ نَفِيۡرًا Summa radadnaa lakumul karrata 'alaihim wa amdad-naakum-bi amwaalinuw wa baniin; wa ja'alnaakum aksara nafiiraa 6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡۖوَاِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَهَا ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَةِ لِيَسُـوْۤءُو ا وُجُوۡهَكُمۡ وَلِيَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ كَمَا دَخَلُوۡهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِيۡرًا In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asaatum falahaa; fa izaa jaaa'a wa'dul aakhirati liyasuuu'uu wujuu hakum wa liyadkhulul masjida kamaa dakhaluuhu awwala marratinw wa liyutabbiruu mass'alaw tatbiira 7. Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman kejahatan yang kedua, Kami bangkitkan musuhmu untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid Masjidil Aqsa, sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يَّرۡحَمَكُمۡ ۚ وَاِنۡ عُدْتُّمۡ عُدۡنَاۘ وَجَعَلۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ حَصِيۡرًا 'Asaa rabbukum anyyarhamakum; wa in 'uttum 'udnaa; wa ja'alnaa jahannama lilkaafiriina hasiira 8. Mudah-mudahan Tuhan kamu melimpahkan rahmat kepada kamu; tetapi jika kamu kembali melakukan kejahatan, niscaya Kami kembali mengazabmu. Dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang kafir. اِنَّ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ يَهۡدِىۡ لِلَّتِىۡ هِىَ اَقۡوَمُ وَ يُبَشِّرُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ اَجۡرًا كَبِيۡرًا ۙ Inna haazal Quraana yahdii lillatii hiya aqwamu wa yubashshirul mu'miniinal laziina ya'maluunas saalihaati anna lahum ajran kabiiraa 9. Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke jalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar, وَّاَنَّ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ اَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا اَلِيۡمًا Wa annal laziina laa yu'minuuna bil aakhirati a'tadnaa lahum 'azaaban aliimaa 10. dan bahwa orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih. وَيَدۡعُ الۡاِنۡسَانُ بِالشَّرِّ دُعَآءَهٗ بِالۡخَيۡرِ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ عَجُوۡلًا Wa yad'ul insaanu bishsharri du'aaa 'ahuu bilkhayr; wa kaanal insaanu 'ajuula 11. Dan Manusia seringkali berdoa untuk kejahatan sebagaimana biasanya dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa. وَجَعَلۡنَا الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ اٰيَتَيۡنِ فَمَحَوۡنَاۤ اٰيَةَ الَّيۡلِ وَجَعَلۡنَاۤ اٰيَةَ النَّهَارِ مُبۡصِرَةً لِّتَبۡتَغُوۡا فَضۡلًا مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَلِتَعۡلَمُوۡا عَدَدَ السِّنِيۡنَ وَالۡحِسَابَؕ وَكُلَّ شَىۡءٍ فَصَّلۡنٰهُ تَفۡصِيۡلًا Wa ja'alnal laila wannahaara Aayatayni famahawnaaa Aayatal laili wa ja'alnaaa Aayatan nahaari mubsiratal litabtaghuu fadlam mir Rabbikum wa lita'lamuu 'adadas siniina walhisaab; wa kulla shai'in fassalnaahu tafsiilaa 12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda kebesaran Kami, kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu dapat mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. وَكُلَّ اِنۡسَانٍ اَلۡزَمۡنٰهُ طٰۤٮِٕرَهٗ فِىۡ عُنُقِهٖؕ وَنُخۡرِجُ لَهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلۡقٰٮهُ مَنۡشُوۡرًا Wa kulla insaanin alzamnaahu taaa'irahuu fe 'unuqihii wa nukhriji lahuu Yawmal Qiyaamati kitaabany yalqoohu manshuuraa 13. Dan setiap manusia telah Kami kalungkan catatan amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. اِقۡرَاۡ كِتٰبَك َؕ كَفٰى بِنَفۡسِكَ الۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيۡبًا Iqra kitaabak kafaa binafsikal Yawma 'alaika hasiibaa 14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu." مَنِ اهۡتَدٰى فَاِنَّمَا يَهۡتَدِىۡ لِنَفۡسِهٖ ۚ وَمَنۡ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَا ؕ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزۡرَ اُخۡرٰى ؕ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيۡنَ حَتّٰى نَبۡعَثَ رَسُوۡلًا Manihtadaa fa innamaa yahtadii linafsihii wa man dalla fa innamaa yadillu 'alaihaa; wa laa taziru waaziratunw wizra ukhraa; wa maa kunnaa mu'azzibiina hatta nab'asa Rasuula 15. Barangsiapa berbuat sesuai dengan petunjuk Allah, maka sesungguhnya itu untuk keselamatan dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka sesungguhnya kerugian itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul. وَاِذَاۤ اَرَدۡنَاۤ اَنۡ نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً اَمَرۡنَا مُتۡرَفِيۡهَا فَفَسَقُوۡا فِيۡهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا الۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنٰهَا تَدۡمِيۡرًا Wa izaaa aradnaaa an nuhlika qaryatan amarnaa mutrafiihaa fafasaquu fiihaa fahaqqa 'alaihal qawlu fadammarnaahaa tadmiiraa 16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu agar menaati Allah, tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam negeri itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan hukuman Kami, kemudian Kami binasakan sama sekali negeri itu. وَكَمۡ اَهۡلَكۡنَا مِنَ الۡقُرُوۡنِ مِنۡۢ بَعۡدِ نُوۡحٍؕ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوۡبِ عِبَادِهٖ خَبِيۡرًۢا بَصِيۡرًا Wa kam ahlaknaa minal quruuni mim ba'di Nuuh; wa kafaa bi Rabbika bizunuubi 'ibaadihii Khabiiram Basiiraa 17. Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ الۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهٗ فِيۡهَا مَا نَشَآءُ لِمَنۡ نُّرِيۡدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهٗ جَهَنَّمَۚ يَصۡلٰٮهَا مَذۡمُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا Man kaana yuriidul 'aajilata 'ajjalnaa lahuu fiihaa maa nashaaa'u liman nuriidu summa ja'alnaa lahuu Jahannama yaslaahaa mazmuumammad huuraa 18. Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang duniawi, maka Kami segerakan baginya di dunia ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya di akhirat neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. وَمَنۡ اَرَادَ الۡاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰۤٮِٕكَ كَانَ سَعۡيُهُمۡ مَّشۡكُوۡرًا Wa man araadal Aakhirata wa sa'aa lahaa sa'yahaa wa huwa mu'minun fa ulaaa'ika kaana sa'yuhum mashkuuraa 19. Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik. كُلًّا نُّمِدُّ هٰٓؤُلَاۤءِ وَهٰٓؤُلَاۤءِ مِنۡ عَطَآءِ رَبِّكَ ؕ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحۡظُوۡرًا Kullan numiddu haaa 'ulaaa'i wa haaa'ulaaa'i min 'ataaa'i rabbik; wa maa kaana 'ataaa'u rabbika mahzuuraa 20. Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini yang menginginkan dunia maupun golongan itu yang menginginkan akhirat, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا ۩ Arab-Latin Wa yakhirrụna lil-ażqāni yabkụna wa yazīduhum khusyụ'āArtinya Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'. Al-Isra 108 ✵ Al-Isra 110 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Isra Ayat 109 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 109 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Terdapat kumpulan penjabaran dari kalangan ahli tafsir terhadap isi surat Al-Isra ayat 109, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan mereka menyungkur bersujud dengan wajah-wajah mereka, menangis lantaran tersentuh dengan nasihat-nasihat al-qur’an dan mendengar al-qur’an serta nasihat-nasihatnya semakin menambah ketundukan bagi mereka terhadap perintah Allah dan keagungan kuasaNya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram109. Dan mereka menyungkurkan wajah bersujud kepada Allah sembari menangis dalam keadaan khusyuk, dan pendengaran bacaan Al-Qur`ān serta pemahaman mereka terhadap makna kandungannya semakin membuat mereka tunduk dan takut kepada Allah.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah109. وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis Allah mengulangi penyebutan kalimat “menyungkur atas muka mereka sambil menangis” karena al-Qur’an sangat berpengaruh bagi hati mereka dan menambah kekhusyu’an mereka. وَيَزِيدُهُمْ dan mereka bertambah Yakni dengan mendengar bacaan al-Qur’an. خُشُوعًا kekhusyu’annya Yakni kelembutan hati dan mata yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia107-109 1. Barangsiapa yang diberikan kepada ilmu namun tidak dapat menangis karenanya sesungguhnya ia telah diberikan ilmu yang tidak memberi manfaat baginya. 2. Sufyan ats-Tauri berkata barangsiapa yang dibuat nangis oleh ilmunya sesungguhnya dia adalah seorang alim; Allah berfirman { إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ مِن قَبْلِهِۦٓ إِذَا يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا } “Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud”, dan Allah juga berfirman { إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُ ٱلرَّحْمَٰنِ خَرُّوا۟ سُجَّدًا وَبُكِيًّا } “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” [Maryam 58] 3. { وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا} " Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu" begitulah mereka disanjung oleh Allah dengan tangis dan kekhusyuan mereka ketika mendengarkan al-Qur’an, lalu bagaimana dengan kita? Sesungguhnya dengan memahami dan mentadabburi ayat-ayat al-Qur’an yang kit abaca adalah cara yang paling tepat untuk menghadirkan tangis dalam bacaan kita.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah109. Mereka menyungkurkan wajah mereka sambil menangis karena takut kepada Allah dan mereka bertambah khusyu´ dalam mendengarkan Alquran. Ayat ini diulang sebagai penekakan tentang manfaat Alquran kepada orang mukmin📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Mereka menyungkurkan wajah seraya menangis dan Al-Qur’an itu menambah kekhusyukan merekaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H109. “Dan mereka menyungkur atas muka mereka,” yaitu di atas wajah-wajah mereka “sambil menangis dan ia menambah mereka,” maksudnya al-Quran menambah “kekhusyuan.” Mereka itu sebagaimana orang-orang yang Allah beri nikmat bagi mereka dari kalangan ahlu kitab yang beriman seperti Abdullah bin Salam dan lainnya yang memeluk Islam di masa Nabi masih hidup dan setelahnya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Isra ayat 109 Mereka ini seperti halnya Abdullah bin Salam dan Ahli KItab lainnya yang beriman sewaktu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam hidup atau setelahnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 109Dan mereka menyungkurkan wajah sekali lagi dan demikian seterusnya sambil menangis karena takut kepada Allah dan mereka bertambah khusyuk memohon kepada Allah setiap kali dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al-Qur'an. Katakanlah wahai nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik mekah, serulah Allah atau serulah ar-rahma'n, dia yang maha pengasih. Jangan ragu engkau menyeru dengan kedua nama itu, sebab keduanya adalah nama tuhan. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena dia mempunyai nama-nama yang terbaik, yakni asma'ul-a'usna', sebutlah salah satu dari nama itu atau semuanya tidaklah berarti engkau mengakui berbilangnya zat tuhan, sebab berbilangnya nama tidak berarti berbilangnya zat tuhan, dan selanjutnya katakanlah kepada mereka janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat, agar orangorang musyrik mekah tidak menyakitimu dan menghina agamamu, dan janganlah pula merendahkannya sehingga tidak terdengar suaramu sama sekali, dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu, yakni tidak mengeraskan suara dalam salat dan tidak pula merendahkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah bermacam penjelasan dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 109 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Artikel Paling Sering Dicari Telaah ratusan konten yang paling sering dicari, seperti surat/ayat Al-Fatihah 7, Ali Imran 104, Yunus 41, Assalaamualaikum, Al-A’raf, Luqman 13-14. Juga Al-Baqarah 284-286, Al-Fatihah 1, Al-Fatihah 2, Ali Imran 191, Al-Baqarah 216, Yasin 40. Al-Fatihah 7Ali Imran 104Yunus 41AssalaamualaikumAl-A’rafLuqman 13-14Al-Baqarah 284-286Al-Fatihah 1Al-Fatihah 2Ali Imran 191Al-Baqarah 216Yasin 40 Pencarian al maidah ayat 77, quran surat ar radu ayat 11, surah al al fil, surat al az zalzalah, ayat lau anzalna Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
qs al isra 17 ayat 109