Namun pada dasarnya objek kajian sosiologi terbagi dalam
ObjekMaterial. Objek kajian sosiologi yang material adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan manusia itu sendiri. 3/themelix-related. Fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi, baik antara kelompok, individual, maupun terhadap hubungan-hubungan kemasyarakatan yang lainnya, disitulah
Objekformal yang ada adalah interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antar kelompok masyarakat. Hal-hal inilah yang dapat dipelajari untuk lebih memahami mengenai manusia dan gejala-gejala sosial yang terbentuk. Baca Juga: 4 Jenis Komunikasi dalam Bermasyarakat. Itulah dia pengertian dan bentuk dari objek kajian sosiologi.
Dalamsosiologi, objek material umumnya merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dan kaitan-kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok masyarakat dianggap sebagai objek material sosiologi.
JenisJenis Objek Kajian Sosiologi. 1. Objek Material. Sesuai namanya, objek material dalam kajian sosiologi adalah segala fenomena atau gejala yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material ini dapat berupa aspek fisik dan aspek nonfisik, ya. Aspek fisik berupa benda, seperti mobil, motor, pasar, sekolah, uang, ponsel, dll.
34. Objek Sosiologi Budaya. Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain. 3.5. Objek Sosiologi Agama. Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia. Artikel bermanfaat lainnya: Tugas
TBEf3. Objek kajian sosiologi pada dasarnya adalah sebuah disiplin ilmu sosiologi yang berupaya untuk meliput objek formal dan material dalam ranah keilmuan apa yang akan dikaji sangat berpengaruh pada kesimpulan yang akan dihasilkan oleh penelitian sosiologi tersebut. Oleh karena itu, memahami objek kajian dalam ranah sosiologi sangatlah Objek Kajian SosiologiKarl MarxEmile DurkheimMax WeberApa itu Objek Kajian Sosiologi?Jenis Objek Kajian SosiologiObjek MaterialObjek FormalPerbedaan antara Objek Formal dan Material dalam SosiologiPerkembangan Objek Kajian SosiologiSosiologi KontemporerSecara umum, dalam mendefinisikan dan mendudukkan apa itu sebenarnya objek kajian sosiologi, terdapat tiga pakar yang kerap menjadi acuan. Ketiga pakar tersebut adalah Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max memiliki pandangan yang cukup berbeda dan unik. Berikut adalah pandangan-pandangan mereka yang dapat kita jadikan acuan untuk mendefinisikan apa itu sebenarnya objek kajian MarxMenurut Marx, perbedaan kelas sosial adalah basis dari seluruh konflik dan eksploitasi yang terjadi dalam hubungan sosial. Oleh karena itu, menurut Marx, objek kajian sosiologinya adalah konflik kepentingan antar ini tercermin dari publikasi-publikasinya, salah satu yang paling terkenal adalah Das Kapital yang menjelaskan bahwa kaum buruh dieksploitasi oleh pemilik terdapat perbedaan kepentingan antara kaum borjuis yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dan kaum proletar yang ingin hidup nyaman dan berkecukupan. Namun, karena mereka dipekerjakan oleh kaum borjuis yang ingin efisiensi, mereka harus berkerja dengan upah minimum. Emile DurkheimEmile Durkheim dalam bukunya Suicide menjelaskan bahwa gejala sosial atau fakta sosial lah yang merupakan objek kajian sosiologi. Fakta sosial ini merupakan fakta-fakta atau realitas lingkungan yang dibentuk dari observasi empiris mengenai lingkungan sekitar observasi ini tentu saja akan membentuk pola-pola yang nantinya dapat dianalisa dan dikonklusikan, sebagai sebuah gejala pernah melakukan penelitian dimana dia meneliti mengenai potensi bunuh diri pada suatu kelompok masyarakat. Dalam kasus ini, objek kajian sosiologinya adalah daftar yang berisikan jumlah orang yang melakukan bunuh diri pada suatu kelompok tertentu. Max WeberSedikit berbeda dengan Marx dan Durkheim, Max Weber lebih menekankan kepada aspek tindakan sosial dalam mendefinisikan objek kajian memahami gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat, menurut Weber, peneliti harus mampu menginterpretasi maksud atau tujuan tindakan pada tataran menyebut metode interpretatif ini dengan nama Verstehen Interpretative Understanding dimana peneliti mencoba memahami alasan orang-orang melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu, objek kajian sosiologi menurut Weber pada dasarnya adalah tindakan sosial dan alasan dibalik tindakan tersebut. Apa itu Objek Kajian Sosiologi?Oke, kita sudah mencoba menjelaskan objek kajian sosiologi menggunakan karya dari 3 orang hebat diatas. Sejauh ini, apakah kalian sudah terbayang apa sebenarnya objek kajian sosiologi?Pada dasarnya, objek kajian sosiologi adalah fokus penelitian dari suatu kajian sosiologi. Ketika kalian melakukan kajian sosiologi, pasti ada suatu inti analisis yang akan kalian lakukan bukan? Nah, inti analisis atau benda/fenomena yang menjadi pusat analisislah yang disebut sebagai objek kajian sosiologi. Jenis Objek Kajian SosiologiSecara umum, objek kajian sosiologi terbagi menjadi dua, yaitu objek formal dan objek materiil/material. Berikut ini kita akan mencoba membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis objek kajian MaterialObjek material pada dasarnya adalah suatu entitas, baik fisik maupun kultural yang menjadi materi’ atau pembahasan utama ilmu pengetahuan tersebut. Intinya, objek ini adalah sesuatu yang ada dan terlihat di sekitar material fisik dapat diteliti dengan menggunakan penelitian empiris dan observasi langsung. Sedangkan, objek material non-fisik dapat diteliti dengan diskusi dan gagasan-gagasan teoritis mengenai objek sosiologi, objek material umumnya merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dan kaitan-kaitannya dengan hubungan kemasyarakatan. Segala fenomena yang membentuk pola dan melibatkan hubungan antar individu, individu dengan kelompok, atau antar kelompok masyarakat dianggap sebagai objek material gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat, aktor-aktor yang terlibat dalam interaksi sosial tersebut juga dapat dianggap sebagai objek material. Objek FormalBerbeda dengan objek material yang lebih menekankan pada apa yang memang ada dan terlihat di sekitar kita, objek formal lebih berfokus pada perspektif atau upaya untuk memahami hal-hal pada umumnya mempelajari masyarakat yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gejala sosial. Oleh karena itu, proses-proses yang membuat manusia menghasilkan gejala sosial lah yang dapat dianggap sebagai objek kasus ini, objek formal yang ada adalah interaksi, relasi, dan komunikasi sosial yang terjadi antara kelompok masyarakat tersebut. Hal-hal inilah yang dapat dipelajari untuk lebih memahami mengenai manusia dan gejala-gejala sosial yang terbentuk. nsbp;Perbedaan antara Objek Formal dan Material dalam SosiologiOke, bagaimana penjelasan diatas mengenai objek formal dan material dalam kajian sosiologi, sudah cukup jelas kah?Intinya kedua objek kajian sosiologi ini membahas mengenai hal yang sama, dari dua sisi yang berbeda. Peribahasa yang kerap digunakan adalah two sides of the same kita ingin membahas mengenai masyarakat miskin di pinggir sungai. Kajian mengenai objek material yang membahas mengenai poin utama dari penelitiannya tentu saja akan langsung memilih masyarakat kelas menengah kebawah yang tinggal di pinggir sungai sebagai objek kajian yang berfokus pada objek formalnya mungkin akan lebih banyak membahas mengenai proses-proses yang ada seperti tingkat pendidikan, kohesivitas sosial, kesempatan ekonomi yang ada, modal sosial, dan kelembagaan masyarakat lokal karang taruna, RT/RW, komunitas, dsb. Perkembangan Objek Kajian SosiologiObjek kajian sosiologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan kompleks seiring dengan berjalannya waktu. Sekarang, bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai objek kajian sosiologi jumlahnya sudah sangat banyak. Referensi-referensi yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian juga sudah melimpah ruah, berbeda dengan zaman ini terjadi karena gejala sosial yang timbul di masyarakat semakin kompleks dan adalah jika sosiologi menjadikan agama sebagai objek kajiannya. Maka, agama dapat dilihat sebagai entitas yang memiliki gejala sosial berupa interaksi antar-umat, peraturan-peraturan agama, ritual-ritual keagamaan, dan lainnya adalah budaya yang menjadi objek kajian sosiologi. Dalam melakukan resolusi konflik, kadang pendekatan dengan menggunakan hukum negara tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, perlu pendekatan dengan hukum adat atau budaya lokal di beberapa KontemporerSosiologi kontemporer atau kadang dianggap sosiologi kekinian bergerak lebih jauh dan radikal dalam menjadikan gejala-gejala sosial sebagai objek kajian. Di berbagai kampus dan lembaga kemasyarakatan, topik-topik yang sebelumnya jarang dibahas seperti identitas gender, kepemudaan, feminisme, dan kesehatan mental menjadi topik bahasan ini tidak lepas dari transfer informasi yang semakin pesat dikarenakan oleh globalisasi dan penghapusan batas-batas dunia. Dahulu, perdagangan internasional lah yang menyebabkan transfer informasi, makanya kota-kota pelabuhan umumnya lebih maju dibandingkan dengan daerah internet telah mendemokratisasi penyebaran informasi sehingga semua orang bisa menikmati informasi-informasi terbaru dengan sangat cepat. Menjamurnya internet dan interaksi online ini pun menciptakan objek kajian sosiologi yang baru, yaitu kajian mengenai media sosial pada dasarnya memfasilitasi individu untuk berinteraksi, membangun identitas, dan mengekspresikan diri, terkadang secara dilihat dari trend penggunaan media sosial dan internet secara keseluruhan, hal ini dapat menjadi objek kajian sosiologi yang sangat populer di masa peneliti dapat memfokuskan objek kajiannya pada relasi sosial digital, interaksi daring, identitas yang dibentuk melalui konten dan personifikasi, dan bubble effect yang diciptakan oleh algoritma canggih di sosial yang mungkin sedang populer adalah mengenai fenomena buzzer di internet, komunitas-komunitas akar rumput online yang anggotanya tersebar di seluruh wilayah indonesia, hashtag sebagai upaya branding, feeds instagram dan facebook sebagai pembangunan persona, serta fenomena booming tik-tok yang terkadang alay atau bahkan membahayakan Posts Mahasiswa at Institut Teknologi BandungIqbal adalah anggota Tim Olimpiade Geografi Indonesia TOGI dan pernah membawa pulang emas di iGeo 2017 Serbia, menjadi team leader di iGeo 2018 Quebec, dan menjadi juri OSN 2019 Manado. Kini, Iqbal melanjutkan studi di program studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung .
Hai Sobat Zenius, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kali ini gue akan ajak elo belajar tentang materi kelompok sosial sosiologi. Lengkap deh pokoknya mulai dari pengertian, ciri-ciri, tipe hingga tujuan. Sebelum membahas inti dari materi yang akan gue tulis yaitu mengenai kelompok sosial, gue mau tanya dulu nih, elo punya sahabat? Teman dekat? Keluarga? Pasti punya dong~ Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Manusia senantiasa hidup berdampingan, bahkan di dalam rumah pun ada yang namanya keluarga. Nah, hal itu disebut juga sebagai kelompok sosial. Bahkan, tanpa elo sadari, elo juga udah bergabung dengan kelompok itu sendiri. Wah iya? Kelompok jenis apa ya kira-kira? Yuk, langsung aja cari tau pembahasan materi kelompok sosia di dalam artikel ini! Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para AhliSyarat Terbentuknya Kelompok SosialTipe-Tipe Kelompok Sosial Menurut Para AhliMacam-Macam Pola Hubungan Antar KelompokTujuan Kelompok Sosial Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Sebelum mengenal lebih jauh mengenai kelompok sosial sosiologi, elo harus memahami terlebih dahulu pengertian kelompok sosial di masyarakat. Banyak sosiolog di Indonesia dan dunia yang telah mengemukakan pemikiran mereka tentang pengertian ini, berikut daftarnya Menurut Soerjono Soekanto Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Suatu Pengantar, kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Wila Huky Kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi. Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Menurut George Homans Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik Nah, jadi kalau ada kumpulan orang, kemudian mereka saling berinteraksi, itu udah bisa dibilang kelompok sosial ya. Contohnya keluarga, teman kelas, dll. Anggota masyarakat di dalam suatu kelompok saling berinteraksi dan memiliki kesamaan karakteristik atau tujuan.Dok. unsplash Terus bagaimana cara membedakan kelompok sosial dengan kelompok lainnya di kehidupan sehari-hari? Nah, dibandingkan kelompok lainnya, kelompok-kelompok sosial sebenarnya dibentuk dari beberapa ciri-ciri. Berikut ini udah gue kumpulkan ciri-ciri dari kelompok sosial yang bisa elo baca di bawah ini Adanya Kesadaran Bersama Anggota-anggota harus saling berhubungan satu sama lain. Kumpulan individu yang lebih banyak tidak dapat membentuk kelompok sosial kecuali ada kesadaran timbal balik di antara mereka. Unsur kesadaran bersama inilah yang akhirnya dianggap sebagai fitur untuk membentuk sebuah kelompok sosial dalam masyarakat. Kepentingan Bersama Kelompok sebagian besar dibentuk untuk pemenuhan kepentingan tertentu. Individu yang membentuk kelompok harus memiliki satu atau lebih dari kepentingan dan cita-cita yang sama. Untuk mewujudkan kepentingan bersama itulah mereka bertemu. Ciri inilah yang membuat kelompok sosial selalu berasal, dimulai dan berlangsung dengan pijakan kepentingan bersama. Adanya Rasa Kesatuan Setiap kelompok sosial membutuhkan rasa persatuan dan rasa simpati untuk berkembangnya perasaan atau rasa memiliki. Para anggota kelompok sosial mengembangkan kesetiaan bersama atau perasaan simpati di antara mereka sendiri dalam segala hal karena rasa persatuan ini. Perasaan Bersama Perasaan kebersamaan atau we-feeling mengacu pada kecenderungan anggota untuk mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok. Mereka memperlakukan anggota kelompok mereka sendiri sebagai teman tetapi bisa memperlakukan anggota kelompok lain sebagai orang asing. Mereka juga bekerja sama dengan orang-orang yang termasuk dalam kelompoknya dan semuanya melindungi kepentingan mereka secara bersama-sama. We-feeling dapat membangkitkan simpati, loyalitas dan mendorong kerja sama antar anggota. Kesamaan Perilaku Untuk memenuhi kepentingan bersama, anggota kelompok berperilaku dengan cara yang sama. Kelompok sosial dalam masyarakat mewakili perilaku kolektif yang terlihat dari perilaku para anggota dalam suatu kelompok kurang lebih serupa. Norma Kelompok yang Dipatuhi Setiap kelompok memiliki cita-cita dan normanya sendiri dan para anggotanya harus mengikutinya. Jika ada anggota yang menyimpang dari norma kelompok yang ada akan dihukum berat. Norma-norma ini mungkin dalam bentuk adat istiadat, cara-cara rakyat, adat istiadat, tradisi, hukum dll. Norma ini juga bisa tertulis atau tidak tertulis. Kelompok dalam masyarakat melakukan beberapa kontrol atas anggotanya melalui aturan atau norma yang berlaku. Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Suatu perkumpulan bisa dikatakan sebagai kelompok sosial juga ada syaratnya lho. Para anggota harus bisa memenuhi syarat-syarat ini agar perkumpulan mereka bisa disebut sebagai kelompok sosial. Nah, berikut ini adalah syarat kelompok sosial menurut Soerjono Soekanto Setiap Anggota Kelompok Sadar Bahwa Mereka Tergabung dalam Suatu Kelompok. Sebelumnya elo udah tau kalau pengertian dari kelompok ini salah satunya ada interaksi. Maksudnya, mereka yang tergabung dalam kelompok tersebut sadar untuk saling berinteraksi supaya tujuan kelompok dapat tercapai. Contohnya suatu kelompok di sekolah. Agar elo dan anggota kelompok bisa menyelesaikan tugas dari guru dengan baik dan mendapatkan hasil sempurna, maka terdapat diskusi dan kerja sama untuk mewujudkan itu di dalam kelompok, betul? Lain halnya dengan mereka yang berada di halte saat menunggu bis. Mereka nggak merasa terhubung satu sama lain, tujuan mereka masing-masing, yaitu untuk menuju suatu tempat. Jadi, tidak ada kelompok sosial yang terjadi di sana. Tapi, kalau mereka sadar bahwa mereka memiliki tujuan yang sama dan saling berinteraksi, itu bisa dikatakan sebagai kelompok tersebut. Adanya Hubungan Timbal Balik Antar Anggota Kelompok. Syarat yang kedua adalah antar anggota kelompok harus memiliki hubungan timbal balik supaya tujuan dapat tercapai. Jadi, mereka yang tergabung di dalam kelompok saling mendapatkan feedback gitu lho. Contohnya tadi saat kerja kelompok. Supaya guru memberikan nilai sempurna untuk kelompok elo, maka elo dan anggota yang lain harus saling berdiskusi, memberikan ide-ide, dan bekerja sama. Kalau sama orang lain pas nunggu bis di halte dan nggak ada interaksi, maka tidak ada kelompok sosial di sana. Adanya Faktor Pengikat Antar Anggota. Meskipun antar anggota terdiri dari berbagai suku, karakter, dan latar belakang, tapi kelompok sosial itu selalu memiliki suatu kesamaan antar anggotanya, misalnya memiliki tujuan yang sama. Contohnya paguyuban, antar anggota paguyuban biasanya memiliki faktor pengikat yaitu asal daerah yang sama. Ada juga kelompok sosial yang terjadi antara elo dan sahabat-sahabat elo, ada kesamaan karakter di sana. Itu bisa dikatakan sebagai kelompok sosial. Antar Anggota Memiliki Struktur atau Pola Perilaku yang Sama. Suatu kelompok memiliki ciri khusus yang membuatnya berbeda dengan kelompok lainnya. Nah, struktur atau pola perilaku termasuk faktor pembeda yang cukup penting ada di dalam suatu kelompok sosial. Misalnya, ada peraturan di dalam kelompok, maka anggota yang tergabung dalam kelompok sosial tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kelompok tersebut. Jadi, antar anggotanya memiliki pola perilaku yang sama. Bersistem dan Berproses. Syarat yang terakhir adalah terbentuk dalam jangka waktu tertentu. Agar kelompok sosial tersebut terbentuk, bertahan, dan meningkat, tentu ada interaksi dan aktivitas yang dilakukan secara konsisten. Nah, untuk menjadi kelompok sosial, semua syaratnya harus terpenuhi. Jadi, nggak bisa kalau hanya ada satu yang memenuhi syarat, tapi syarat lainnya tidak terpenuhi, maka hal itu tidak bisa dikatakan sebagai kelompok sosial. Sebelum lanjut materi kelompok sosial sosiologi, gimana nih udah download aplikasi Zenius belum? Elo nggak mau dong ketinggalan video materi belajar dan fitur-fitur seru yang bisa elo akses secara gratis. Cuma perlu login untuk bisa belajar seru dan asyik. Buruan klik banner ya! Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimaln persiapanmu sekarang juga! Tipe-Tipe Kelompok Sosial Menurut Para Ahli Elo udah tau syarat dan ciri-ciri adanya kelompok sosial, belum lengkap nih belajar materi kelompok sosial tanpa mengenal tipenya. Ada apa aja sih tipe-tipe kelompok sosial? Berdasarkan delapan pendapat ahli di bawah ini, mereka mengklasifikasikannya sebagai berikut 1. Emile Durkheim Emile Durkheim membedakan tipe kelompok sosial menjadi 2 yaitu solidaritas mekanik dan organik. Solidaritas mekanik berarti tidak ada pembagian kerja di dalam suatu kelompok. Semua anggota mendapatkan beban kerja yang sama kolektif. Contoh kelompok sosial solidaritas mekanik misalnya anggota gereja yang berkumpul karena akan melakukan kebaktian pada hari minggu atau para calon jamaah haji yang melakukan doa bersama sebelum keberangkatan. Solidaritas organik berarti udah ada pembagian kerja, elo ingat-ingat aja organis, setiap organ tentu memiliki fungsinya masing-masing. Nah, sama halnya dengan kelompok sosial yang masuk dalam klasifikasi organik ini, setiap anggota memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, namun antara satu dan yang lainnya saling bergantung. 2. Ferdinand Tonnies Klasifikasi kelompok sosial menurut Ferdinand Tonnies dibagi menjadi dua yaitu gesellschaft dan gemeinschaft. Berikut ini adalah penjelasannya Gesellschaft patembayan, merupakan kelompok sosial formal atau resmi. Antar anggota tidak terlalu dekat, contohnya adalah kelompok kerja dan partai paguyuban, kalau kelompok yang satu ini lebih ke hubungan informal, biasanya karena adanya hubungan darah atau daerah asal tinggal. Contohnya adalah keluarga dan kerabat dekat. 3. Charles Cooley Sedangkan, Cooley membagi menjadi ini menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Primer, merupakan kelompok yang akrab atau kenal satu sama lain, merupakan kelompok formal dan resmi, kemudian hubungan antar anggotanya tidak begitu akrab. Teori ini sama dengan gesellschaft milik Tonnies. 4. Sumner Menurut Sumner materi kelompok sosial masyarakat dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu in-group dan out-group. In-group, merupakan kelompok yang antar anggotanya memiliki faktor simpati dan akrab satu sama lain. Terdapat kerja sama, hubungan persahabatan, keteraturan, dan kedamaian di merupakan kelompok yang antar anggotanya saling mengedepankan sikap antagonisme antipati. Kebalikan dari in-group, bahwa di dalam kelompok terdapat kebencian, ketidakpedulian, dan permusuhan antara anggota yang satu dengan yang lainnya. 5. Sorokin Sorokin, seorang sosiolog Amerika, telah membagi menjadi dua jenis utama yaitu vertikal dan horizontal. Kelompok vertikal, mencakup orang-orang dari strata atau status yang berbeda. Contohnya adalah kelompok bangsa. Misalnya bangsa India, bangsa Cina, horizontal, mencakup orang-orang dengan status yang sama. Contohnya adalah kelompok kelas. Misalnya kelas pekerja, atau petani. 6. Giddings Giddings adalah seorang sosiolog dan ekonom asal Amerika yang mengklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu genetik dan kongregasi. Kelompok genetik adalah keluarga di mana seorang anak dilahirkan secara tidak sengaja tanpa persetujuan dari si anak. Kelompok kongregasi adalah kelompok sukarela yang diikuti secara sukarela dengan kehendak dan persetujuan pribadi. 7. George Hasen George Hasen adalah seorang sosiolog dan sejarawan Jerman yang telah mengklasifikasikan kelompok sosial menjadi empat jenis berdasarkan hubungannya dengan kelompok lain, yaitu Kelompok Tidak Sosial Sebuah kelompok tidak sosial adalah kelompok yang sebagian besar hidup untuk dirinya sendiri dan tidak berpartisipasi dalam masyarakat yang lebih besar. Mereka juga tidak bercampur dengan kelompok lain dan tetap menyendiri. Namun apa yang mereka lakukan tidak pernah bertentangan dengan kepentingan kelompok yang lebih besar. Kelompok Pseudo-SosialSebuah kelompok pseudo-sosial berpartisipasi dalam kelompok yang lebih besar dan menjadi bagian di dalamnya. Tetapi tujuan utamanya adalah keuntungan bagi diri sendiri dan bukan untuk kebaikan yang kelompok yang lebih besarKelompok AntisosialSebuah kelompok antisosial adalah kelompok minoritas yang bertindak melawan kepentingan kelompok yang lebih besar mayoritas.Kelompok Pro-SosialKelompok pro-sosial adalah kebalikan dari kelompok antisosial. Mereka bekerja untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar dan ikut menjadi bagiannya. 8. Cooley Charles Horton Cooley adalah seorang sosiolog Amerika dan putra dari Hakim Mahkamah Agung Michigan Thomas M. Cooley. Selama berkarier dalam dunia sosiologi, ia telah mengklasifikasikan kelompok sosial berdasarkan jenis kontak yang dilakukan, yaitu Kelompok Primer Dalam kelompok primer, ada hubungan tatap muka, dekat dan akrab antara anggota seperti dalam keluarga. Kelompok Sekunder Dalam kelompok sekunder, hubungan di antara para anggota bersifat tidak langsung, impersonal, dan dangkal seperti partai politik dan serikat pekerja, dll. Macam-Macam Pola Hubungan Antar Kelompok Pembahasan selanjutnya dalam materi kelompok sosial sosiologi ini adalah pola hubungan antar kelompok. Wah, kira-kira apa ya yang akan dibahas kali ini? Apakah menjelaskan tentang hubungan antar anggota di dalam kelompok tersebut? atau permasalahan yang ada di dalamnya? Daripada bingung, yuk langsung aja kita bahas! Akulturasi Akulturasi adalah gabungan dari dua kebudayaan, tapi masih ada sisa kebudayaan masing-masing. Dominasi Dominasi adalah suatu keadaan di mana salah satu ras menguasai kelompok lain. Ada 5 jenis dominasi menurut Kornblum, yaitu Genosida pembunuhan massal terhadap suatu kelompok tertentu. pembuatan stratifikasi/kasta.Asimilasi pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli, sehingga memunculkan kebudayaan baru. Paternalisme Paternalisme merupakan dominasi kelompok pendatang. Pola hubungan seperti ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh kelompok pendatang untuk membatasi kebebasan seseorang atau kelompok demi ego pribadi. Integrasi Integrasi adalah pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan dan bisa berbaur atau campur antar kebudayaan. Ingat ya, inti dari integrasi ini mengakui dan mencampurkan atau menyatukan kebudayaan, gitu guys. Pluralisme Pluralisme ini terjadi pada kelompok majemuk, di mana terdapat banyak perbedaan di dalam kelompok tersebut, namun mengakui adanya perbedaan tersebut. Jadi, berbeda dengan integrasi yang menyatukan kebudayaan, sedangkan pluralisme ini yaudah tetap ada perbedaan di dalam kelompok, tapi tidak disatukan. Dibiarkan aja selama tidak ada keributan. Penjelasan di atas bisa menjawab soal kayak gini “jelaskan dua klasifikasi pola hubungan antar kelompok dan berikan contohnya!”. Pola dominasi segregasi, di mana terdapat pemisahan paksa dalam golongan tertentu. Contohnya pemisahan ras warga kulit putih dengan kulit hitam. Coba deh elo cari contoh nyata dari salah satu pola hubungan di atas. Tujuan Kelompok Sosial Terbentuknya kelompok sosial bukan tanpa alasan tetapi adanya tujuan yang ingin diraih para anggota secara bersama-sama. Berikut ini adalah daftar tujuan kelompok sosial dibentuk Bertemu dengan Orang yang Memiliki Kesamaan Minat Kelompok sosial dapat terbentuk karena orang ingin berbagi minat atau atraksi yang sama dengan anggota grup lainnya. Dalam bidang film, kelompok-kelompok yang memiliki minat atau ketertarikan yang sama sedang dibentuk. Misalnya, kelompok yang mengkampanyekan film-film buatan dalam negeri, dibentuk untuk berbagi minat atau ketertarikan yang sama. Kelompok-kelompok ini mungkin memiliki minat dan ketertarikan yang sama dalam hal menyentuh dan mempengaruhi kehidupan orang lain. Memenuhi Kebutuhan Sosial Orang-orang bergabung kelompok sosial bisa jadi bertujuan agar pekerjaan mereka dapat dibantu orang lain sehingga kebutuhan mereka terpenuhi. Bekerja dengan orang lain dapat membantu dalam mencapai kebutuhan ini sehingga mengurangi kewajiban mereka untuk memenuhi kebutuhan ini sendiri. Support System Kelompok sosial dibentuk untuk penguatan. Mungkin elo sering termotivasi untuk melakukan sesuatu demi imbalan yang diberikan. Selain itu, berpartisipasi dalam kelompok sosial memberikan penguatan dari dari orang lain dalam mengejar tujuan dan penghargaan. Untuk Menyelesaikan Masalah Pribadi Terkadang elo kebingungan menyelesaikan masalah sendiri dan elo membutuhkan orang lain untuk memberikan pandangan berbeda. Nah, ini adalah salah satu tujuan kelompok sosial dalam masyarakat. Misalnya, elo seorang pengangguran dan bingung untuk menyusun Curriculum Vitae CV yang bagus agar dilirik HRD. Nah elo, bisa ikut kelompok pencari kerja atau kelompok belajar membuat CV. Pendidikan dan Hiburan Tujuan lainnya adalah untuk pendidikan dan pembelajaran. Sebuah lembaga pendidikan, perhimpunan mahasiswa, komunitas tutor, membuat kelompok sosial untuk menyampaikan informasi dan menyebarluaskan layanan pengetahuan. Pemberdayaan Ekonomi Kelompok seperti kelompok karier, pengusaha dan kelompok bisnis merupakan bentuk dari tujuan kelompok sosial dalam hal ekonomi. Para penggiat bisnis berbagi tips dan trik atau bahkan berbagi informasi mengenai usahanya dengan untuk tujuan meningkatkan penjualan dan menghasilkan lebih banyak pelanggan. Setelah belajar tentang materi yang satu ini, elo bisa menyebutkan nama kelompok sosial, kriteria hubungan, pola hubungan yang timbul di antara kelompok masyarakat di sekitar elo. Elo bisa juga belajar lebih banyak lagi tentang materi sosiologi kelompok sosial dengan klik banner di bawah ini ya! Yuk, lanjut belajar lagi! Demikian penjelasan mengenai materi kelompok sosial sosiologi kelas 11. Semoga setelah membaca ini elo paham ya dengan materi yang disampaikan. Have a nice day! Belajar lebih seru nih kalau elo langganan paket belajar Zenius. Bareng Zen Tutor elo bisa tanya-tanya pelajaran yang masih bingung saat live class. Dapatkan juga akses ke video dan latihan soal yang menunjang pembelajaran. Klik di bawah ini untuk simak selengkapnya! Beli paket belajar Zenius yuk! Baca Juga Artikel Lainnya Materi Nilai dan Norma Sosial Belajar Sosiologi Buat Apa? Sosialisasi Referensi Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XI – Repositori Kemendikbud 2019Society Social Groups the Meaning Characteristics Classification and Other Details – Your Article Library Social Groups Features Types of Groups and Their Goals – Sociology Discussion Why Social Media Groups are Formed – Schooldillers 2020 Originally published March 25, 2021Updated by Sabrina Mulia Rhamadanty & Silvia Dwi
Kelompok sosial dapat diartikan sebagai interaksi antara sekumpulan individu yang memiliki kesamaan identitas dan latar belakang hingga tercipta solidaritas sosial sebagai satu kesatuan. Pengelompokan sosial menjadi wadah untuk berinteraksi dan pemenuhan kebutuhan sebagai makhluk sosial. Salah satu karakteristiknya adalah adanya kesadaran kolektif serta ikatan yang erat dalam kelompok. Hal utama yang mendorong terbentuknya kelompok sosial adalah diri sendiri dan faktor kesamaan. Secara positif keberadaan kelompok sosial membuka peluang terjalinnya hubungan dan interaksi sosial. Sementara sisi negatifnya memicu timbulnya konflik baik internal maupun antar kelompok. Untuk mengetahui detail Pengertian Kelompok Sosial beserta tipe dan contoh-contohnya, simak pemaparan berikut ini. Pengertian Kelompok Sosial1. Secara Umum2. Menurut Para Ahlia. George Simmelb. Robert Bierstedtc. Willa Hukyd. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warrene. Emile Durkheimf. Mayor Polakg. W. G. Sumnerh. Robert K. Mertoni. Hendropuspitoj. Soerjono SoekantoAwal Mula Pembentukan dan PerkembanganFungsi dan TujuanCiri-CiriFaktor PembentukSyaratTipe-Tipe dan Contohnya1. Berdasarkan Kesadaran, Hubungan, dan Organisasi Sosiala. Kelompok Statistikb. Kelompok Kemasyarakatanc. Kelompok Sosialisasid. Kelompok Asosiasi2. Berdasarkan Prosesnyaa. Kelompok Nyatab. Kelompok Semu3. Berdasarkan Keintiman Antar Anggotanyaa. Bangsa dan Negarab. Masyarakatc. Etnisd. Komunitase. Organisasi Sosialf. Paguyubang. PatembayanDampak1. Positif2. Negatif Sumber 1. Secara Umum Secara umum, kelompok sosial berarti sekumpulan manusia yang sadar atas keanggotaan dan keikutsertaannya yang saling berinteraksi satu sama lain. Kelompok terbentuk dari individu-individu yang merupakan bagian atau anggota dari masyarakat. Setiap kelompok pasti berbeda-beda karena sifat individu dan lingkungan sekitarnya. Ia akan membentuk sebuah budaya kelompok. Pada dasarnya, individu-individu tersebut biasanya memiliki latar belakang serta kesadaran interaksi yang sama. 2. Menurut Para Ahli a. George Simmel Ahli sosiologi, George Simmel, mengungkapkan pikirannya tentang kelompok sosial, yaitu sekumpulan individu yang berinteraksi, berkegiatan, dan berperasaan untuk membentuk keutuhan yang sistematis, terorganisir, dan saling bertimbal balik. b. Robert Bierstedt Robert Bierstedt, seorang pakar sosiologi asal Amerika Serikat, menyampaikan pengertian kelompok sosial sebagai suatu kelompok yang memiliki beragam jenis interaksi yang dapat dibedakan dengan cara melihat ada atau tidak adanya struktur organisasi atau hierarki, kesadaran akan keanggotaan, dan hubungan sosial yang terjadi antar individu atau antar kelompok. c. Willa Huky D. A. Willa Huky dalam Pengantar Sosiologi mengatakan bahwa kelompok sosial adalah satu unit atau gabungan dari dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan berkomunikasi. d. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren Dua ahli sosiologi bernama Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren melalui buku Sociology an Introduction, mengemukakan definisi kelompok sosial, yaitu kelompok yang beranggotakan dua atau lebih individu yang di antaranya ada interaksi yang dapat dimengerti oleh orang lain atau anggota lainnya. e. Emile Durkheim Sosiolog asal Perancis, Emile Durkheim, menyatakan arti kelompok sosial sebagai sekumpulan individu yang saling berhubungan dan berinteraksi sehingga terjadi sebuah solidaritas sosial. f. Mayor Polak J. B. A. F Mayor Polak dalam bukunya Sosiologi Suatu Buku Pengantar Ringkas, menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan sejumlah orang dalam satu wadah di mana satu sama lain memiliki hubungan seperti sebuah sistem atau struktur untuk mewujudkan kepentingan bersama. g. W. G. Sumner Menurut William Graham Sumner, kelompok sosial ialah sekumpulan orang yang memiliki ciri khas tertentu, kesamaan identitas dan latar belakang, saling berinteraksi, dan kesadaran kolektif sebagai suatu kesatuan. h. Robert K. Merton Kelompok sosial menurut Robert K. Merton, yaitu sejumlah individu yang saling berinteraksi mengikuti pola yang ada dan matang. i. Hendropuspito Pengarang buku Sosiologi Agama dan Sosiologi Sistematik, Hendropuspito, menerangkan bahwa kelompok sosial itu sebagai sekumpulan individu yang nyata dan dibentuk teratur untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama dengan masing-masing individu memiliki peranannya sendiri serta saling berhubungan. j. Soerjono Soekanto Menurut Soerjono Soekanto, pakar sosiologi Indonesia, kelompok sosial merupakan suatu himpunan atau kesatuan manusia yang saling berikatan satu sama lain yang saling memengaruhi dan berhubungan timbal balik. Awal Mula Pembentukan dan Perkembangan Sumber Pada dasarnya, manusia yang merupakan makhluk sosial membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kelompok sosial bahkan sudah terbentuk di masa manusia prasejarah. Ia secara alami terjalin karena manusia membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan hidup, mencari makan, dan saling membantu. Seiring berkembangnya zaman, manusia mulai memiliki minat yang berbeda-beda. Oleh karena itu kelompok sosial hadir untuk memfasilitasi manusia yang memiliki minat dan/atau kepentingan yang sama. Penerimaan anggota baru, cara anggota kelompok berperan dan bertindak, sampai jumlah anggota pun berbeda-beda, Ada kelompok sosial yang menjadi mayoritas dan ada yang menjadi minoritas. Lalu, tidak jarang dalam suatu kelompok mengalami konflik dan pertikaian untuk mencapai tujuan bersama. Pemenuhan hasrat sosial manusialah yang menjadi motivasi utama lahirnya kelompok sosial hingga kini. Fungsi dan Tujuan Sumber Secara universal, tujuan dan fungsi pengelompokkan sosial adalah sebagai berikut. Wadah manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Sarana antar individu untuk melakukan kegiatan bersama sehingga mendorong produktivitas. Memudahkan individu agar terpenuhi kebutuhannya di kelompok tersebut. Tempat mengembangkan potensi diri dan sosial. Menjadi ruang untuk manusia yang memiliki latar belakang, minat, dan/atau kepentingan yang sama. Ruang untuk berbagi pikiran, pendapat, perasaan, dan hal-hal lain. Ciri-Ciri Sekolah secara tidak langsung membentuk kelompok sosial. Sumber Masing-masing kelompok sosial tentu memiliki ciri khas atau karakteristiknya sendiri yang membedakannya dengan kelompok sosial lain. Namun, ada juga ciri-ciri yang umumnya dimiliki oleh kelompok sosial baik yang terstruktur formal maupun yang tidak terstruktur non formal. Adanya sejumlah manusia yang membentuk kesatuan yang nyata dan bisa dikenali. Adanya kesadaran pribadi dan kolektif terhadap perannya masing-masing dalam kelompok. Adanya sikap saling memengaruhi satu sama lain antar anggota secara timbal balik. Adanya ikatan erat antara anggota kelompok untuk memperoleh tujuan bersama. Adanya status sosial yang dapat mengatur kebijakan dan tingkah laku anggota-anggotanya. Faktor Pembentuk Jarak menjadi salah satu faktor pembentuk kelompok sosial. Sumber Faktor pembentuk kelompok sosial yang utama adalah dua hal, yaitu diri sendiri dan kedekatan atau kesamaan. Diri sendiri yang pertama menentukan kelompok sosial mana yang akan dipilih, tetapi ada beberapa kelompok sosial yang tidak sengaja diikuti seperti keluarga. Yang kedua adalah kedekatan atau kesamaan. Kesamaan ciri-ciri fisik, sikap, watak, dan lainnya dapat meninggikan peluang seseorang berinteraksi dengan yang lainnya dan membentuk suatu kelompok sosial. Sama halnya dengan kedekatan jarak dan lingkungan antar individu, semakin dekat semakin besar kemungkinannya untuk berinteraksi. Jarak yang jauh dapat menyulitkan antar individu untuk saling mengetahui informasi dan sebagainya. Fisik yang sama namun watak yang berbeda dan sebaliknya juga dapat memengaruhi pembentukan kelompok sosial. Semua tergantung dari hubungan dua faktor utama tadi. Syarat Budaya yang sama menjadi salah satu syarat suatu kelompok sosial. Sumber Tidak semua interaksi sosial antar individu atau sehimpun orang dapat dikatakan kelompok sosial. Ia memiliki beberapa syarat agar dapat dinamai demikian. Kelompok sosial butuh yang namanya proses, sistem, dan waktu. Terdapat kesadaran diri dan kolektif bahwa individu tersebut adalah bagian atau anggota dari kelompok itu. Adanya kaidah, struktur, budaya, dan pola perilaku tertentu. Punya rasa saling memiliki satu sama lain di tiap anggotanya, semakin kuat maka hubungan semakin erat. Tipe-Tipe dan Contohnya Komunitas Relawan Independen KRI. Sumber 1. Berdasarkan Kesadaran, Hubungan, dan Organisasi Sosial a. Kelompok Statistik Kelompok statistik adalah kelompok sosial yang terbentuk karena suatu persamaan dan bisa diukur tetapi para anggotanya tidak membentuk organisasi, tidak berhubungan sosial, dan bahkan tidak sadar akan kesamaan yang dimilikinya, Ia memiliki data fakta baik berupa angka, diagram, infografis, dan lainnya. Contoh sederhananya seperti kelompok penduduk laki-laki atau perempuan usia tertentu di suatu kota. Mereka termasuk ke dalam satu kelompok sosial tapi belum tentu semuanya mengenal satu sama lain dan berinteraksi. b. Kelompok Kemasyarakatan Kelompok sosial satu ini sadar akan kesamaan yang dimiliki anggotanya, tetapi tidak membentuk hubungan sosial maupun sebuah organisasi. Contohnya orang-orang kaya atau miskin se-Indonesia tidak membuat aliansi ataupun organisasi. c. Kelompok Sosialisasi Kalau kelompok sosialisasi, para anggotanya sadar akan persamaan yang dimiliki dan saling berinteraksi, tetapi tidak membuat organisasi. Contoh gampangnya adalah teman sebaya di sekolah. d. Kelompok Asosiasi Kelompok terakhir jenis ini adalah yang memiliki semuanya, yaitu kesadaran akan persamaan, hubungan sosial, dan tergabung dalam sebuah organisasi. Contohnya seperti OSIS, himpunan mahasiswa jurusan atau fakultas, partai politik, lembaga bakti sosial, klub olahraga atau seni, dan macam-macam. 2. Berdasarkan Prosesnya a. Kelompok Nyata Sesuai dengan namanya, kelompok nyata berarti kelompok yang anggotanya nyata, hadir, dan bersifat tetap. Sebagian besar kelompok sosial jatuh ke kelompok ini. Contohnya seperti kelompok sesuai jenis kelamin, usia tertentu, OSIS, klub olahraga atau seni, partai politik, lembaga sosial, keluarga, dan masih banyak lagi. b. Kelompok Semu Sedangkan kelompok semu adalah jenis kelompok sosial yang sifatnya sementara, tidak terstruktur, tidak ada kesadaran persamaan, hubungan sosial, maupun aturan. Proses pembentukannya juga terjadi secara spontan dan tidak direncanakan. Contohnya seperti kerumunan saat macet, pengunjung yang datang ke swalayan atau pasar, pejalan kaki di trotoar jalan, dan sebagainya. 3. Berdasarkan Keintiman Antar Anggotanya a. Bangsa dan Negara Kelompok sosial yang tergolong di kategori bangsa dan negara memiliki keterikatan nasionalisme antar anggotanya. Keintiman hubungannya didasar pada kesamaan nasib, sejarah, dan tujuan bersama dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Contohnya seperti masyarakat negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, dan lain-lain. b. Masyarakat Masyarakat berarti satuan sosial yang umum dan luas dengan ciri khas masing-masing dan beragam pula. Ia mencakup pemerintahan dan penduduknya. Seberapa luas sebuah masyarakat, tergantung pengukuran masing-masing individu atau sistem pendidikan yang mengajarkannya. Masyarakat bisa dibagi-bagi sesuai dengan bidang atau kategori tertentu seperti pekerjaan, pendidikan, pemukiman, status sosial, usia, jenis kelamin, generasi, teknologi, dan lainnya. c. Etnis Kelompok sosial etnis didasari oleh persamaan garis keturunan, leluhur, atau suku yang sama. Anggota kelompoknya bisa ditandai dengan adanya kesamaan bahasa, budaya, adat, dan tradisinya. Contohnya seperti etnis Tionghoa, Jawa, Sunda, Minangkabau, Bugis, Indian, Eskimo, Aborigin, Dayak, Asmat, dan lain-lain. d. Komunitas Anggota kelompok komunitas terdiri dari individu-individu yang memiliki kesamaan kepentingan dalam wilayah tertentu. Mereka menjalin hubungan emosional dan sosial yang sama dengan adat yang lahir dari komunitas tersebut. Ada dari kelompok ini yang hidupnya saling bergantungan. Contohnya seperti komunitas pecinta alam, pendaki gunung, peduli lingkungan, memasak, petani, dan sebagainya. e. Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah kelompok sosial yang berkembang pesat dan berhubungan intim antar anggotanya di masyarakat yang secara struktur dan sistemnya juga jelas dan formal. Ciri utamanya dapat dengan mudah dikenali, yaitu secara resmi dibentuk, peran anggota yang jelas, pengelolaan organisasi yang jelas dan sistematis, serta adanya identitas yang jelas. Contohnya seperti lembaga swadaya masyarakat LSM, partai politik, karang taruna, panti asuhan, yayasan, dan lain-lain. f. Paguyuban Paguyuban adalah jenis kelompok sosial yang memiliki persatuan dan kesamaan secara batin dan rohani yang murni. Hubungannya bersifat alami, kuat, kekal, dan didasari dengan garis keturunan antara anggotanya. Selain memiliki rasa persaudaraan yang tinggi, paguyuban memiliki struktur organisasi. Contohnya seperti paguyuban keturunan Pangeran Diponegoro, paguyuban warga Betawi, paguyuban Pasundan, paguyuban marga Tionghoa, dan lain-lain. g. Patembayan Patembayan merupakan salah satu kelompok sosial yang memiliki keterikatan antar anggota yang lemah dan berjangka waktu relatif singkat. Ia dibentuk dari pemikiran rasional dengan mempertimbangkan untung rugi yang dapat diperoleh anggota ketika membuat atau bergabung. Jika sudah tidak berkepentingan, anggota bisa meninggalkan patembayan. Contohnya adalah serikat buruh, persekutuan dagang, organisasi pekerja pabrik atau industri, dan semacamnya. Dampak Penindasan orang-orang berkulit hitam oleh orang-orang kulit putih. Sumber 1. Positif Kehadiran kelompok-kelompok sosial membawa pengaruh positif, di antaranya adalah Adanya wadah untuk menampung orang-orang dengan minat, tujuan, dan kepentingan yang sama. Bisa bersama-sama mencapai tujuan bersama dan saling tolong-menolong. Sesama manusia bisa saling berinteraksi, berkomunikasi, dan menjalin hubungan. Timbul rasa nyaman dan merasa saling memiliki satu sama lain. Lebih teratur karena terdapat peraturan kelompok. Semakin formal dan terorganisasi, peran, tanggung jawab, serta pembagian kerja para anggota semakin jelas juga. Dan dampak positif lainnya. 2. Negatif Nampaknya kelompok sosial juga tidak hanya membawa dampak positif, ia juga berdampak negatif seperti Menimbulkan konflik akibat perbedaan ideologi dan pemikiran baik antar anggota maupun antar kelompok. Ada kecenderungan kelompok-kelompok untuk bersaing satu sama lain sehingga memicu kesenjangan ada kelompok superior atau mayoritas dan ada kelompok inferior atau minoritas Meski ada aturan yang mengatur, tetap ada kemungkinan dilanggarnya aturan tersebut. Rendahnya toleransi akan menyebabkan ketidakseimbangan sosial. Oleh karena itu, kunci utama dari segala perbedaan adalah sikap toleransi dan saling memahami. Perbedaan memang tidak bisa dipungkiri karena pada dasarnya manusia diciptakan berbeda-beda. Nah, itu dia pengertian kelompok sosial dan seluk beluk lainnya. Jika masih bingung silakan tanya di kolom komentar.
Jakarta - Secara umum menurut American Sociological Association, objek kajian sosiologi adalah berfokus pada struktur kelompok sosial, organisasi dan masyarakat dan bagaimana orang berinteraksi dalam struktur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi KBBI, pengertian dari objek adalah sesuatu yang menjadi sasaran/pokok pembicaraan, sedangkan kajian adalah pembahasan mengenai sesuatu yang sosiologi itu pada dasarnya mempelajari hubungan perilaku manusia dalam masyarakat. Dengan demikian, objek kajian sosiologi adalah kehidupan manusia, proses interaksi manusia di dalam masyarakat, dan produk dari interaksi sosial manusia di dalam e-Modul Kemdikbud Sosiologi Paket C Setara SMA/MA oleh Budi Rahayu, ruang lingkup kajian ilmu sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya, karena mencakup seluruh aspek interaksi sosial yang berlangsung di lingkungan itu, hal-hal yang menjadi kajian sosiologi adalah1. Hubungan timbal balik antar manusia dengan manusia lainnya. 2. Hubungan antar individu dengan kelompok. 3. Hubungan kelompok satu dengan kelompok yang lainya. 4. Macam-macam sifat dari kelompok-kelompok untuk lebih memahami tentang objek kajian sosiologi simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya detikers!Objek kajian sosiologi terbagi menjadi dua, yaitu objek material dan objek MaterialObjek material sosiologi adalah seluruh aspek kehidupan sosial, termasuk proses interaksi antar manusia, dan gejala atau fenomena yang mempengaruhi kehidupan sosial. Objek material sosiologi dapat berupa objek fisik dan Contoh objek fisik sosiologi rumah, sekolah, kendaraan, uang, dan Contoh objek non-fisik sosiologi gagasan, ide, adat istiadat, keyakinan, dan FormalObjek formal sosiologi adalah hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial, serta proses yang timbul dari hubungan di dalam orientasi sosiologi di dalam masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikutKeluarga merupakan soko guru tiang dari kelompok dan norma diperlukan untuk mengatur tingkah laku manusia, dalam melangsungkan hidup di dalam manusia dalam masyarakat banyak dikelilingi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga, untuk itu masyarakat harus mampu menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang keluarga, kelompok, dan masyarakat biasanya mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial komunikasi yang terjadi dengan masyarakat dan kebudayaan yang berbeda, akan menimbulkan perubahan-perubahan nilai menghormati dan bekerjasama merupakan tuntutan kehidupan pribadi banyak dibentuk melalui hubungan dengan yang yang dapat diterima oleh suatu masyarakat, belum tentu diterima juga bahkan dapat dianggap tabu bagi masyarakat yang migrasi perpindahan antar bangsa dan masyarakat, menimbulkan percampuran budaya antar individu dan fisik dan sosial sekitar, dapat mempengaruhi kehidupan manusia, begitu pula zaman juga ikut memperluas objek kajian sosiologi. Akibatnya, gejala sosial yang terjadi di masyarakat pun lebih beragam dan itu tadi penjelasan mengenai objek kajian sosiologi. Sekarang detikers jadi lebih paham kan? Simak Video "Setelah Sarjana Lanjut S2 atau Cari Kerja?" [GambasVideo 20detik] pal/pal
- Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Latin dan Yunani, yaitu socius dan logos. Socius artinya berkawan, sedangkan logos artinya ilmu. Dengan demikian, pengertian sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan sosial dalam sendiri lahir karena keinginan memahami kehidupan sosial dan cara orang bertindak. Saat manusia terlahir di dunia, mereka sudah berhubungan dengan orang tuanya dan semakin meningkat usianya maka semakin luas pergaulannya dalam August Comte, seorang sosiolog Perancis, sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat. Istilah sosiologi ini sebenarnya berasal dari pendapat August Comte, yang menggabungkan dua kata yang berlainan bahasa, yaitu socius dan penggabungan dua kata tersebut lalu munculah kata sosiologi yang kita pergunakan dan kita pelajari sekarang lahir sebagai ilmu yang paling muda dari ilmu lainnya. Yang lahir dari suatu kekacauan pada masa transisi masyarakat baru yang merupakan titik pertemuan antara tiga peristiwa yaitu 1. Revolusi politik Revolusi perancisDisebabkan adanya semangat liberalisme seperti penerapan dalam hukum dan masyarakat perlahan diberikan hak sama dalam hukum. 2. Revolusi ekonomi Revolusi industriBerkembangnya kapitalisme perdagangan, mekanisasi proses oleh pabrik, terciptanya unit produksi yang luas, terbentuk kelas buruh, dan terjadinya urbanisasi. 3. Revolusi intelektual Kemenangan rasionalisme, ilmu pengetahuan, positivismeAuguste Comte mengatakan datangnya zaman positivisme yaitu yang tunduk pada pengetahuan tentang tindakan dan dan Hakikat Sosiologi Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi tentunya mempunyai sifat dan hakikat sebagai ilmu. Mengutip modul Ada Apa dengan Sosiologi 2017, sifat dan hakikat sosiologi adalah sebagai berikut Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan gejala- gejala kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya Sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi das sein dan bukan apa yang seharusnya terjadi das sollen. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum- hukum umum dari interaksi antar manusia dan perihal sifat, hakikat, isi dan struktur masyarakat manusia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya Sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris. Sementara itu, sifa-sifat dari sosiologi menurut Soerjono Soekanto 1986 11 adalah sebagai berikut Sosiologi bersifat empiris, yang berarti didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil penelitian. Sosiologi bersifat kumulatif, yaitu dibentuk atas dasar teori-teori yang ada untuk memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori lama. Sosiologi bersifat non-ethis, yaitu bertujuan untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Objek Kajian Sosiologi Sosiologi merupakan bagian dari Ilmu Sosial. Objek kajiannya adalah hubungan antara manusia dalam interaksinya dengan sesama. Sosiologi mempelajari perilaku sosial manusia yang terjalin dari interaksi di antara kelompok atau masyarakatnya. Dengan demikian, sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Dengan kata lain yang menjadi kajian sosiologi adalah sebagai berikuta. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia Hubungan antara individu dan Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam objek sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek Objek MaterialObjek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu Objek FormalObjek formal sosiologi yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam juga Pengertian Sosiologi dan Teori-Teori Dasarnya dari Para Ahli Apa Itu Objek Kajian dalam Sosiologi? Teori Sosiologi Menurut Karl Marx, Konflik Sosial Majikan & Buruh - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Maria Ulfa
jelaskan kaitan objek sosiologi dengan keberadaan kelompok sosial