PenggunaanPupuk DI Grow Terhadap Pertumbuhan (Akmal, Andi Elman, Marwan, Mutmainna, dan Sugeng Raharjo) 327 PENGGUNAAN PUPUK DI GROW TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KUALITAS KARAGINAN RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS SP Akmal, Andi Elman, Marwan, Mutmainna, dan Sugeng Raharj0 1,2,3,4,5 Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar e-mail: bbaptakalar@yahoo.com BagaimanaPupuk Organik DI GROW ini bisa meningkatkan hasil panen, inilah yang akan anda ketahui, karena beberapa keunggulan yang terdapat pada Pupuk Organik DI GROW. ada beberapa keunggulan diantaranya: Berbentuk ion sehingga cepat di serap tanaman. Jaminan kualitas Internasional. CaraAplikasi Pupuk D.I. GROW Kocok dulu sebelum di gunakan D.I. GROW tidak memerlukan perekat Waktu Penyemprotan adalah : PAGI : Pukul 06.00 - 09.0 SORE : Pukul 16.00 - 18.00 Jangan melakukan penyemprotan menjelang Jika turun hujan 1 jam setelah penyemprotan selesai, maka penyemprotan tidak Pupukini merupakan pupuk pembesar buah anggur sekaligus pupuk perangsang buah anggur. 2. Kriteria Pupuk Cocok untuk Tanaman Anggur a. Jenis Pupuk Anggur Cepat Berbuah Pupuk Generatif Anggur. Pupuk untuk anggur yang dibudidayakan melalui pertumbuhan generatif dapat Anda peroleh di toko perlengkapan pertanian ataupun toko pupuk secara khusus. MANFAATDAN CARA PAKAI PUPUK ORGANIK DIGROW Merangsang Pembentukan Akar dan Meningkatkan Efisiensi Pupuk Dasar. Proses lanjutan dari aplikasi D.I. GROW dalam tubuh Memperbesar Ukuran Daun dan Memperpanjang Umur Produktif Daun. Auksin dan Sitokinin yang ditambahkan melalui aplikasi D. Meningkatkan Pupukyang digunakan adalah pupuk organik cair DI Grow yang diperoleh dari pasaran. Frekuensi perendaman terdiri dari; A. 1 kali perendaman; B. 2 kali perendaman; C. 3 kali perendaman. Konsentrasi perendaman pupuk organik cair DI Grow adalah 500 mg/l air laut sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan dan direndam selama 30 menit. EcX3y. MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK DIGROW Perlu dipahami bahwa fungsi adalah sebagai pupuk pelengkap, bukan sebagai pembasmi hama. Pemberian membuat tanaman lebih kuat terhadap serangan hama/penyakit. Dan tetap dianjurkan penggunaan pupuk dasar, hanya dikurangi dosisnya 50% dari anjuran. Kandungan unsur hara yang lengkap, hormone, dan humic acid dalam GROW dengan kemampuan mekanisme kerja secara bersama dan simultan, menghadirkan potensi manfaat yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan produktivitas tanaman budidaya. Manfaat tersebut antara lain Merangsang Pembentukan Akar dan Meningkatkan Efisiensi Pupuk Dasar Proses lanjutan dari aplikasi GROW dalam tubuh tanaman antara lain meningkatkan pertumbuhan akar. Peningkatan proses ini diikuti dengan proses pembentukan Giberellin dan Sitokinin pada akar. Konsentrasi Giberellin dan Sitokinin di akar meningkat, sebagian keluar kepermukaan akar bersamaan dengan proses eksudat akar. Hormon tersebut ditambah dengan fotosintesan yang terkumpul pada akar sebagai bahan pembentuk akar juga dimanfaatkan oleh mikroba tanah yang ada disekitar akar-akar muda. Kegiatan metabolisme mikroba tanah memungkinkan peningkatan ketersediaan hara yang diserap akar, terutama untuk hara N dan P. Gabungan mekanisme pengembangan akar dan kegiatan metabolisme mikroba tanah meningkatkan jumlah hara yang diserap tanaman persatuan waktu. Dengan demikian efisiensi penggunaan pupuk dasar dapat ditingkatkan. Memperbesar Ukuran Daun dan Memperpanjang Umur Produktif Daun Auksin dan Sitokinin yang ditambahkan melalui aplikasi Grow, mampu meningkatkan daya kerja sitokinin endogen terutama pada proses pembelahan sel. Sel-sel daun tanaman membelah lebih cepat, sehingga pada satuan waktu sel yang terbentuk lebih banyak. Demikian pula dengan Giberellin, jumlah Giberellin endogen dengan adanya rangsangan pertumbuhan akar, jumlahnya akan meningkat. Peningkatan konsentrasi Giberellin ini dipercepat dengan tambahan Giberellin dari aplikasi Grow, sehingga memungkinkan mendorong proses pembesaran sel-sel daun yang terbentuk tadi. Proses ini sangat nyata pada daun tanaman yang menggunakan Grow, lebar dan luas daun meningkat hamper 3 tiga kali lipat. Peningkatan konsentrasi Sitokinin pada daun diatas konsentrasi normal, akan menekan pembentukan hormone obsitat. Pembentukan hormone obsitat menjadi lambat sehingga daun tidak cepat menua. Kondisi ini memungkinkan bagi daun untuk memperpanjang umur produktifnya. Efek ini sangat jelas terlihat pada tanaman kedelai dan kentang yang dilakukan aplikasi Grow. Kedua tanaman ini pada kondisi normal, mendekati masa kematangan menjelang saat panen, daunnya akan terlihat cepat menguning dan rontok. Pada tanaman yang menggunakan Grow sampai melewati umur panen daun masih tampak hijau segar. Meningkatkan Penimbunan Hasil Fotosintesa dalam Bentuk Buah/Umbi Proses lanjutan dari aksi simultan Grow tidak terhenti pada penyediaan titik-titik produksi pada daun, proses ini berlanjut sampai pada pembentukan jaringan penyimpanan cadangan makanan. Peningkatan produksi fotosintesan yang pesat akan merubah C/N rasio menjadi relative besar. Kondisi ini mendorong tanaman beralih fase, dari fase vegetatif ke fase generatif. Pada fase generatif tanaman memacu pembentukan jaringan penyimpanan. Ada yang berbentuk buah, umbi, akar, umbi batang, daun yang termodifikasi, dan lain-lain. Penambahan konsentrasi hormone sitokinin dan giberellin akan meningkatkan kapasitas pembentukan jaringan penyimpanan. Sel-sel jaringan penyimpanan akan terbentuk lebih banyak dan lebih besar. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk menampung hasil-hasil fotosintesa yang meningkat pesat. Aksi ini akan terlihat jelas pada ukuran umbi kentang yang meningkat sampai 30%. Pada tanaman padi peningkatan penyimpanan tidak diperlihatkan pada ukuran bulir padi, tetapi terlihat pada kepadatan isi, berat bulir rata-rata meningkat 20%. Merangsang Pembentukan Bunga Naiknya C/N rasio yang mengantar tanaman memasuki masa primordial bunga,, mempercepat masa pendewasaan tanaman. Pada fase ini, penambahan Giberellin secara eksogen akan memacu tanaman membentuk bunga. Efek Giberellin eksogen ini seringkali dapat mematahkan dormansi penggunaan karena suhu maupun lama penyinaran. Tanaman serealia dan sebagian besar tanaman buah tahunan bereaksi nyata terhadap aplikasi Grow. Pada tanaman padi rata-rata masa keluar malai menjadi maju ± 10 hari. Pohon mangga dan jeruk dapat lebih cepat berbunga antara 20-30 harian. Menurunkan Tingkat Kerontokan Bunga/Buah Aksi Giberellin dan Auksin yang ditambahkan secara eksogen, menekan produksi hormone obsitat. Dengan demikian proses absisi pelepasan bagian-bagian tanaman dihambat. Pada bunga dan buah hamper-hampir tidak terjadi produksi auksin. Kondisi ini akan memacu pembentukan lapisan gabus yang tumbuh membatasi antara tangkai bunga/buah dengan batang/ranting tetap hidup tidak mati menjadi jaringan gabus. Memperpanjang Umur Produktif Tanaman Mekanisme Grow secara keseluruhan dapat meningkatkan kualitas tanaman secara sistematis. Aksi dimulai dari pengembangan akar yang ekstensif sehingga mampu menunjang kebutuhan suplai air dan hara bagi proses pertumbuhan tanaman secara menyeluruh. Dibagian tajuk, dengan pemberian stater melalui aplikasi Grow yang menjamin ketersediaan tambahan hormone tumbuh dan unsure hara mikro mampu memperbanyak jaringan-jaringan pusat produksi, yang pada akhirnya dapat mensuplai kebutuhan karbohidrat dasar untuk seluruh bagian tanaman. Kondisi ini sangat memungkinkan bagi tanaman untuk mempertahankan stamina setiap saat . Efek yang nyata proses ini terlihat pada tanaman kacang panjang dan cabai merah yang menggunakan Grow. Kacang Panjang dapat meningkatkan frekuensi petik/panen sampai 70%, sedangkan pada tanaman cabai merah, usia produksinya dapat diperpanjang sampai 30 hari. Meningkatkan Daya Tahan terhadap Serangan Hama/Penyakit Pemberian nutrisi yang lengkap makro dan mikro pada tanaman, akan memberikan stamina yang prima pada tanaman, sehingga tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sehingga pengunaan pestisida dapat ditekan. CARA PAKAI GROW Pada prinsipnya masuknya unsur hara ke dalam tubuh tanaman bisa melalui akar, batang, dan daun. Teknologi pupuk GROW diprioritaskan pada aplikasi melalui semprot ke daun, karena lebih efektif dan efisien. Kecuali pada tanaman bermasalah yang tidak mungkin diaplikasikan melalui penyemprtotan ke daun, karena tanaman terlalu tinggi. Untuk kasus seperti ini, aplikasi dapat melalui system injeksi suntik ke batang melalui pengeboran, melalui semprot ke batang atau melalui siram ke tanah daerah perakaran. Aplikasi untuk masing-masing jenis tanaman dapat dilihat pada lampiran. Frekuensi aplikasi GROW secara optimal dilakukan sesuai kondisi kritis tanaman secara umum, kondisi kritis tanaman rata-rata pada tiga fase yaitu Fase tanaman muda fase vegetatif Fase Primordia bunga fase generatif Fase pembesaran buah/umbi Dengan demikian frekuensi aplikasi disesuaikan jenis tanamannya dan panjang pendek dari fase-fase tersebut. a Aplikasi Grow pada Fase Vegetatif Aplikasi Grow pada kondisi ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan akar, batang dan daun. Penyemprotan pertama pada tanaman muda dilakukan pada saat daun-daun muda yang terbentuk diperkirakan sudah mampu berfotosintesa optimal. Pada fase ini lakukan aplikasi Grow green Hijau pada umur tanaman sekitar 10-20 hari setelah tanam, dengan dosis 3 cc/liter air. b Aplikasi Grow pada Fase Generatif Fase ini adalah fase pertumbuhan maksimal, menjelang peralihan ke fase pertumbuhan generatif. Aplikasi Grow pada fase ini akan membuat tanaman tumbuh fantastis, ukuran tanaman akan menjadi lebih besar dari ukuran normal. Pertumbuhan relative cepat dan ukuran buah diatas normal setelah aplikasi Grow sangat dimungkinkan. Karena di dalam Grow diimbangi dengan Zat Pengatur Tumbuh Auksin, Sitokinin, dan Giberelin yang bekerja secara simultan. Auksin menyebabkan sel-sel meristem tanaman, dindingnya menjadi elastis, dimungkinkan sitokinin memacu pertumbuhan sel baru, melalui pembelahan dipercepat. Sedangkan hormone Giberelin memacu pembesaran dari diferensiasi tanaman sehingga tanaman terlihat tumbuh menjadi besar dengan cepat. Secara visual tanaman ini akan terlihat masa berbunga dipercepat. Pada fase ini gunakan Grow Merah. Pada umumnya saat tanaman berumur diatas 30 hari setelah tanam untuk tanaman semusim dengan dosis 4-5 cc/liter air. Sedangkan tanaman tahunan tergantung jenis tanaman lihat aplikasi tanaman tahunan. c Aplikasi Grow pada Fase Pembesaran Buah/Umbi Pada fase ini, tanaman mulai membentuk tempat-tempat penyimpanan karbohidrat, dapat berupa buah, umbi akar atau batang. Aplikasi pada fase primordial bunga telah membantu membentuk jaringan tempat penyimpanan tersebut. Ukuran besarnya buah maupun umbi telah dipersiapkan melalui aktivitas perbanyakan diferensiasi dan pembesaran sel-sel tanaman yang akan berfungsi sebagai wadah penyimpanan karbohidrat. Pada fase produksi ini juga akan mengikuti pola pertumbuhan tanaman. Awal fase produksi memperlihatkan pertumbuhan lebih besar. Pada sepertiga umur buah/umbi, pertumbuhan berat buah/umbi relative cepat, hal ini berarti kecepatan karbohidrat bertahap meninggi dan kecepatan penyimpanan karbohidrat ini rata-rata mencapai maksimal pada duapertiga umur buah. Setelah ini kecepatan penyimpanan menjadi menurun dan sampai terhenti pada saat pematangan buah/umbi. Pada fase ini gunakan Grow Merah, dengan dosis 4-5 cc/liter air. Aplikasi pada fase ini akan memberikan hasil relative baik, dan pematangan buah dapat dipercepat. PERHATIAN..! Agar diperoleh hasil yang optimal, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan pupuk GROW Harus dicampur dengan air Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman atau disiramkan di tanah sekitar akar Gunakan pada saat pagi jam – atau sore jam Jangan digunakan pada saat terik matahari/siang hari Jangan digunakan pada saat menjelang hujan Bila ada serangan hama/penyakit, bisa dicampur dengan pestisida. Untuk tanaman yang tinggi daun tidak terjangkau harap disiramkan ke tanah sekitar radius akar atau dengan teknik bor bor ke batang, tetapi harus konsultasi dengan ahli PPL. Pupuk adalah zat yang ditambahkan ke tanah atau tanaman untuk memperbaiki pertumbuhan dan hasil panen. Pupuk sangat penting dalam bercocok tanam, termasuk di Grow. Namun, cara penggunaan pupuk yang tepat dapat mempengaruhi hasil panen dan kualitas tanaman. Berikut adalah beberapa cara penggunaan pupuk yang tepat di Grow 1. Pilih Jenis Pupuk yang Tepat Sebelum mulai menggunakan pupuk, pastikan untuk memilih jenis pupuk yang tepat untuk tanaman Anda. Ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos, sedangkan pupuk anorganik dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pilihlah jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman Anda. 2. Gunakan Pupuk Sesuai Dosis yang Dianjurkan Setiap jenis pupuk memiliki dosis yang berbeda-beda. Pastikan untuk menggunakan pupuk sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat merusak tanaman dan lingkungan sekitar. 3. Campurkan Pupuk dengan Tanah Sebelum menabur benih atau menanam bibit, campurkan pupuk dengan tanah terlebih dahulu. Pastikan pupuk tercampur merata dengan tanah sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi yang dibutuhkan. 4. Pupuk Berulang-ulang Pupuk dapat diberikan secara berulang-ulang selama masa pertumbuhan tanaman. Dosis dan jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Namun, pastikan untuk tidak memberikan pupuk terlalu sering atau terlalu banyak. 5. Pupuk Daun Pupuk daun dapat diberikan langsung ke daun tanaman. Pupuk daun biasanya digunakan untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanaman yang membutuhkan nutrisi lebih. Pupuk daun dapat diberikan dengan cara disemprotkan langsung ke daun tanaman. 6. Pupuk Cair Pupuk cair dapat diberikan dengan cara disiramkan langsung ke tanah atau disemprotkan langsung ke daun tanaman. Pupuk cair biasanya lebih cepat diserap oleh tanaman sehingga dapat memberikan nutrisi yang lebih cepat. 7. Pupuk Organik Pupuk organik dibuat dari bahan-bahan alami seperti pupuk kandang dan kompos. Pupuk organik tidak hanya memberikan nutrisi pada tanaman, tetapi juga membantu meningkatkan kualitas tanah. Pupuk organik dapat digunakan secara terus-menerus tanpa merusak tanah dan lingkungan sekitar. 8. Pupuk Kimia Pupuk kimia dibuat dari bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk kimia memberikan nutrisi yang lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik, namun juga dapat merusak tanah dan lingkungan sekitar jika digunakan terlalu sering atau terlalu banyak. 9. Jadwal Pemberian Pupuk Pemberian pupuk harus disesuaikan dengan jadwal pertumbuhan tanaman. Pupuk biasanya diberikan pada awal masa pertumbuhan, masa pembentukan buah, dan masa panen. Namun, jadwal pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. 10. Pupuk di Musim Hujan Pemberian pupuk di musim hujan harus diperhatikan dengan baik. Pupuk yang terlalu banyak dapat terbawa air dan merusak lingkungan sekitar. Sebaiknya, pemberian pupuk di musim hujan dilakukan saat hujan berhenti dan tanah sudah kering. 11. Pupuk di Musim Kemarau Pemberian pupuk di musim kemarau juga harus diperhatikan dengan baik. Tanah yang kering sulit menyerap pupuk sehingga pemberian pupuk harus dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya, pupuk diberikan pada saat tanah masih lembab atau setelah disiram. 12. Pupuk untuk Tanaman Buah Tanaman buah membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tanaman buah seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan magnesium. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 13. Pupuk untuk Tanaman Sayuran Tanaman sayuran membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 14. Pupuk untuk Tanaman Hias Tanaman hias membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 15. Pupuk untuk Tanaman Obat Tanaman obat membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 16. Pupuk untuk Tanaman Pangan Tanaman pangan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 17. Pupuk untuk Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 18. Pupuk untuk Tanaman Hutan Tanaman hutan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 19. Pupuk untuk Tanaman Perikanan Tanaman perikanan membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 20. Pupuk untuk Tanaman Ternak Tanaman ternak membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 21. Pupuk untuk Tanaman Kebun Tanaman kebun membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 22. Pupuk untuk Tanaman Hidroponik Tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan sesuai dengan jadwal pertumbuhan tanaman. 23. Pupuk untuk Tanaman Aquaponik Tanaman aquaponik membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman. Pupuk yang diberikan harus mengandung nutrisi yang sesuai dengan jenis tanaman. Pupuk harus diberikan secara teratur dan ses Pupuk Growmore 10-55-10 merupakan pupuk yang mengandung unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan baik. Pupuk ini sangat efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi buah. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus mengetahui cara pemakaian yang tepat. 1. Persiapan Pupuk Sebelum menggunakan pupuk Growmore 10-55-10, pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan dan mengikuti langkah-langkah berikut – Pastikan pupuk disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. – Jangan mencampurkan pupuk dengan bahan kimia lainnya. – Pastikan tidak ada bahan organik atau material lain yang tercampur dengan pupuk. 2. Penggunaan Pupuk Pupuk Growmore 10-55-10 dapat digunakan pada tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman lainnya. Berikut adalah cara penggunaan pupuk Growmore 10-55-10 – Siapkan air bersih dalam wadah yang bersih dan kering. – Tambahkan 1 sendok makan pupuk Growmore 10-55-10 untuk setiap liter air. – Aduk campuran pupuk dan air secara merata. – Siramkan campuran pupuk ke tanaman dengan menggunakan alat semprot atau botol semprot. – Pastikan campuran pupuk merata pada seluruh bagian tanaman. 3. Frekuensi Pemakaian Pupuk Growmore 10-55-10 dapat digunakan setiap 2-3 minggu sekali, tergantung dari jenis tanaman yang Anda miliki dan kebutuhan unsur hara tanaman tersebut. Jangan terlalu sering menggunakan pupuk, karena hal ini dapat merusak sistem akar tanaman. 4. Dosis Pemakaian Dosis pemakaian pupuk Growmore 10-55-10 tergantung dari jenis tanaman yang Anda miliki. Berikut adalah dosis pemakaian yang dianjurkan – Tanaman Buah-buahan 1-2 sendok makan pupuk untuk setiap tanaman. – Tanaman Sayuran 1 sendok makan pupuk untuk setiap tanaman. – Tanaman Hias 1/2 sendok makan pupuk untuk setiap tanaman. 5. Perhatian Khusus – Jangan terlalu sering menggunakan pupuk, karena hal ini dapat merusak sistem akar tanaman. – Pastikan untuk membilas tanaman dengan air bersih setelah menggunakan pupuk. – Jangan gunakan pupuk ini pada tanaman yang sedang sakit atau mengalami kekurangan air. – Jangan melebihi dosis pemakaian yang dianjurkan, karena hal ini dapat merusak tanaman. – Pastikan pupuk tidak terkena daun atau bunga tanaman, karena hal ini dapat merusak tanaman. Kesimpulan Pupuk Growmore 10-55-10 merupakan pupuk yang sangat efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produksi buah. Namun, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda harus mengetahui cara pemakaian yang tepat. Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan dan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas. Jangan terlalu sering menggunakan pupuk, dan pastikan untuk menggunakan dosis yang dianjurkan. Dengan mengikuti cara pemakaian yang tepat, Anda dapat membuat tanaman Anda tumbuh lebih sehat dan produktif. Referensi 1. “A Guide to Understanding Fertilizers and Their Use” oleh United States Department of Agriculture. Buku ini memberikan informasi lengkap tentang jenis pupuk dan cara penggunaannya, termasuk pupuk Growmore 10-55-10. 2. “Growmore Fertilizer How to Use It” oleh Home Guides. Artikel ini memberikan panduan lengkap tentang cara menggunakan pupuk Growmore 10-55-10, termasuk dosis yang tepat dan kapan waktu yang tepat untuk penggunaannya. 3. “Fertilizer Basics Organic Fertilizer, NPK Ratio, Fertilizer Numbers” oleh Gardening Know How. Artikel ini menjelaskan secara rinci tentang NPK ratio pada pupuk, termasuk pupuk Growmore 10-55-10, serta cara penggunaannya untuk tanaman.

cara penggunaan pupuk di grow