haditske dua puluh delapan dari kitab hadits arba'in nawawi tentang wasiat rosulullah kepada umat islam, rosulullah berwasiat supaya umat islam tetap bertaqwa kepada allah swt, tunduk dan menjalankan segala aturan islam sesuai yang diajarkan oleh rosulullah, rosul berwasiat supaya kita meniru, meneladani ajaran rosulullah dan para khulafaur WasiatRasulullah SAW dalam Hadist arbain nawawi 28 menjelaskan tentang untuk selalu berpegang teguh terhadap sunnah Rasulullah dan khulafaur rasyidin (para sahabat). hadist ini menjadi wasiat nabi muhammad bagi umatnya, hadist yang bisa dijadikan tuntunan untuk para umat islam selama hidupnya. HaditsArba'in ke 23 Tentang Semua Kebaikan adalah Shadaqah. Hadits Arbain nomor 23 (dua puluh tiga)Abu Malik al-Harits al-Asy'ari ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Bersuci itu bagian dari iman, ucapan AlhamdulillaH memperberat timbangan [kebaikan], ucapan SubhaanallaaH dan ucapan AlhamdulillaaH memenuhi ruangan antara langit dan 28Hadits Arba'in Nawawi berpegang teguh pada Sunnah & Menjauhi Bid'ah PUTRI WULANDARI ยซ HADI SANA MATA ARTI SYAR โ€ซโ€ชArba'inโ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชSunan Tirmidziโ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชSunan Abuโ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชHADITS PENGUATโ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชSunan Ibnu Majahโ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชNawawi KE-28โ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชNo. 2600โ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชDaud No. 3991โ€ฌโ€ฌ โ€ซโ€ชNo. 42โ€ฌโ€ฌ โ€ซู„โ€ฌ โ€ซูˆโ€ฌ โ€ซู„โ€ฌ โ€ซุฑโ€ฌ โ€ซุฑโ€ฌ โ€ซุฑโ€ฌ โ€ซุฑ ๏ปฟAnasini termasuk sahabat yang banyak meriwayatkan hadits. Secara umum, hadits ini menjelaskan bahwa di antara kesempurnaan iman adalah ketika orang beriman mencintai saudara (seiman) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Artinya, orang beriman itu cinta, peduli dan perhatian kepada saudaranya. Ulama besar Ibnu Daqiq Al-'Id dalam buku Tautan Hadits Arbain ke 25 - Setiap Kita Mampu Bersedekah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, M.A. dalam pembahasan Al-Arba'in An-Nawawiyah (ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ) atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi Rahimahullahu Ta'ala. Kajian ini disampaikan pada WqKX. Kitab Hadits Arbain NawawiKitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah Arabุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ kitab hadis 40 hadis masyhur pilihan. Arbaโ€™รฎn artinya 40 , akan tetapi hadis dalam kitab arbain nawawi tidaklah persis 40, melainkan 42 hadits. Arbaรฎn Nawawiyah yang disusun oleh Imam an-Nawawi, ia memuat sekumpulan hadits namun sanadnya tidak disebut secara lengkap dan disandarkan kepada penulis kitab utama mislanya al-Bukhรขri, muslim dan lain-lain. Hadits-hadits dalam kitab Arbaรฎn Nawawiyah merupakan landasan atau fondasi dalam agama Islam. Sebagian ulama berpendapat bahwa ajaran Islam, atau setengahnya, atau sepertiganya berlandaskan pada hadits-hadits dalam kitab ini Imam an-Nawawi, al-Arbaโ€™รฎn an-Nawawiyah, Beirut Dar el-Minhaj, cetakan pertama, 2009, h. 44Penyusun atau pengarang kitab arbain nawawi adalah Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุนู„ุงู…ุฉ ุฃุจูˆ ุฒูƒุฑูŠุง ู…ุญูŠูŠ ุงู„ุฏูŠู† ุจู† ุดุฑู ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ุงู„ุฏู…ุดู‚ูŠ, atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi' ini adalah Hadits Ke 28 kedua Puluh Delapan dalam Kitab Arbain Nawawi bertulisan Arab harakat beserta terjemahan artinya dalam bahasa indonesia, dengan disertai penjelasan syarh Hadits Ke 28 Kedua Puluh Delapan Kitab Arbain NawawiุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู†ูŽุฌููŠุญู ุงู„ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู‚ูู„ููˆุจู ูˆูŽุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ุนููŠููˆู’ู†ูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏู‘ูุนู ููŽุฃูŽูˆู’ุตูู†ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูุงู‹ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ุŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู’ู†ูŽุŒ ุนูŽุถู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู. ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃูู…ููˆุฑูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูŒยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุฃูŽุจููˆู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menasihati kami dengan suatu nasihat yang menjadikan hati bergetar dan mata menangis, lalu kami berkata, โ€œYa Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.โ€ Beliau menjawab, โ€œAku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, mendengar dan patuh meskipun yang menjadi pemimpin kalian seorang budak. Baransiapa yang hidup sepeninggalku, dia akan melihat banyak sekali perbedaan. Maka, hendaklah ia berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Waspadalah kalian dari perkara yang baru dan setiap bidโ€™ah adalah sesat.โ€ HR. Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzi no. 2676, dan dia berkata, โ€œHadits hasan shahih.โ€Pelajaran1. Bekas yang dalam dari nasehat Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam dalam jiwa para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para daโ€™i di jalan Allah taโ€™ Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan taโ€™at kepada pemerintah selama tidak terdapat didalamnya Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena didalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena didalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama bidโ€™ah yang tidak memiliki landasan dalam agama. Wasiat Rasulullah SAW dalam Hadist arbain nawawi 28 menjelaskan tentang untuk selalu berpegang teguh terhadap sunnah Rasulullah dan khulafaur rasyidin para sahabat. hadist ini menjadi wasiat nabi muhammad bagi umatnya, hadist yang bisa dijadikan tuntunan untuk para umat islam selama hidupnya. Bahwa kita harus selalu berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas semua tentang hadist ini, Abu Najih, Al Irbad bin Sariyah ra, berkata ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู†ูŽุฌููŠุญู ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ โ€œูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆ ุณู„ู… ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจูุŒ ูˆูŽุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุนููŠููˆู†ูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู! ูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏูู‘ุนู ููŽุฃูŽูˆู’ุตูู†ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃููˆุตููŠูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุณูŽู‘ู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทูŽู‘ุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุฃูŽู…ูŽู‘ุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒุŒ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุงุŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ูŽู‘ุชููŠ ูˆูŽุณูู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑูŽู‘ุงุดูุฏููŠู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูŠู†ูŽุŒ ุนูŽุถูู‘ูˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ูŽู‘ูˆูŽุงุฌูุฐูุŒ ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ู’ุฃูู…ููˆุฑูุ› ููŽุฅูู†ูŽู‘ ูƒูู„ูŽู‘ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูŒโ€. โ€œ Rasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat air mata berlinang. Kami bertanya, โ€œ wahai rasullullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya meninggal, maka berilah kami wasiat. Rasulullah bersabda, โ€œ saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Allah yang maha tinggi lagi maha mulai, tetap mendengar dan taat walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya. Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. Karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah klulafaur rasyidin yang lurus mendapat petunjuk dan gigitlah dengan gigi geraham kalian, dan jauhilah olehmu hal-hal baru dalam perkara agama karena sesungguhnya semua bidโ€™ah itu sesat [1] Dari hadist arbain nawawi diatas, ada banyak penjelasan yang bisa kita dapatkan. Dengan kata mengenal dan membekas dihati, berarti wasiat dari Rasulullah ini memang begitu harus diingat dan nasihat yang harus kita amalkan. Nasihat ini menjadi pedoman dan tauladan bagi semua umat islam untuk tetap berada di jalan Allah taโ€™ala. Kita memang diajarkan untuk selalu berpegang teguh dalam sunah rosulullallah. Dengan dalam perkara apapun, dilarang untuk menjauh dari sunah rosul. Terutama dalam perkara ibadah. Semua ibadah yang kita lakukan harus ada ilmu dan memiliki sunah yang jelas. Kita harus mendengar semua perintah ke taโ€™atan apapun itu, selama tidak mendekati kemaksiatan atau melakukan keburukan. Semua perintah yang sudah diperintahkan harus kita lakukan dengan sebaik mungkin. Asalkan tidak mendekatkan kita kemaksiatan. Hal inilah yang dijelaskan dalam hadist arbain nawawi. Kenapa kita harus berpegang teguh terhadap sunnah nabi dan sunnah khulafaur rasyidin, karena merekalah yang menjadi panutan kita, semua ibadah yang kita lakukan berdasarkan dari sunah Rasulullah dan sahabat. Apalagi ketika terjadi perbedaan bahkan perpecahan. Semuanya harus mengacu pada sunnah Rasulullah. Hadist arbain nawawi ini diberikan ketika Rasulullah SAW akan wafat, maka wasiat ini menjadi wasiat yang harus dipegang. Untuk kebahagiaan dan kebaikan dunia akhirat. Seperti yang sudah dijanjikan, kalau kita selalu berpegang teguh kepada sunnah dan Al Quran, maka hidup kita akan bahagia dunia akhirat. Tak perlu percaya dengan yang lain, semuanya sudah ditulis dengan jelas di sunah rosullulah. Dalam hadist arbain nawani juga dijelaskan tentang larangan bidโ€™ah. Bidโ€™ah membawa kesesatan, karena kita membuat ibadah baru tanpa adanya ilmu. Allah SWT sangat melarang hambanya untuk membuat perkara baru dalam agama tanpa adanya landasan atau ilmu yang jelas. Semua ibadah agama yang kita lakukan setiap harinya, harus memiliki dasar. Jika tanpa dasar hanya akan membawa kesesatan. Banyak sekali hadist dan ayat Al Qurโ€™an yang melarang tentang bidโ€™ah. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari, kita sangat mudah menemukan bidโ€™ah. Dengan memahami hadist arbain nawani diatas, kita jadi tahu pedoman apa yang harus kita pegang teguh dalam melakukan apapun, selalu berpegang teguh pada sunnah Rasulullah, terutama dalam perkara ibadah. Jika ada ibadah yang tidak sesuai dengan sunah Rasulullah, maka jangan diikuti. Pahami ilmunya dan pelajari, ini akan membantu kita terhindar dari kesesatan dan insyaAllah bisa bahagia di dunia dan akhirat. Catatan Kaki [1] Abu daud dan At Tarmidzi, hadits hasan shahih Syarah Hadits Arbain Nawawi Ke 28 dan Terjemahannya Tentang Berpegang Pada Sunnah Nabi dan Khulafaurrasyidin ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุซุงู…ู† ูˆุงู„ุนุดุฑูˆู† ุนู† ุฃุจูŠ ู†ุฌูŠุญ ุงู„ุนุฑุจุงุถ ุจู† ุณุงุฑูŠุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ูˆุนุธู†ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูˆุนุธุฉ ูˆุฌู„ุช ู…ู†ู‡ุง ุงู„ู‚ู„ูˆุจ ูˆุฐุฑูุช ู…ู†ู‡ุง ุงู„ุนูŠูˆู† , ูู‚ู„ู†ุง ูŠู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูƒุฃู†ู‡ุง ู…ูˆุนุธุฉ ู…ูˆุฏุนู ูุฃูˆุตู†ุง , ู‚ุงู„ - ุฃูˆุตูŠูƒู… ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒูˆุฌู„ , ูˆุงู„ุณู…ุน ูˆุงู„ุทุงุนุฉ ูˆุฅู† ุชุฃู…ุฑ ุนู„ูŠูƒ ุนุจุฏ , ูุฅู†ู‡ ู…ู† ูŠุนุด ู…ู†ูƒู… ูุณูŠุฑู‰ ุงุฎุชู„ุงูุงู‹ ูƒุซูŠุฑุงู‹ . ูุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠ ูˆุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† ุงู„ู…ู‡ุฏูŠู† ุนุถูˆุง ุนู„ูŠู‡ุง ุจุงู„ู†ูˆุงุฌุฐ , ูˆุฅูŠุงูƒู… ูˆู…ุญุฏุซุงุช ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ูุฅู† ูƒู„ ุจุฏุนุฉ ุถู„ุงู„ุฉ - ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆู‚ุงู„ ุญุฏูŠุซ ุญุณู† ุตุญูŠุญ Abu Najih, Al Irbad bin Sariyah ra. ia berkata โ€œRasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuranโ€. kami bertanya ,"Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya meninggal, maka berilah kami wasiat" Rasulullah bersabda, "Saya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan ta'at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya budak. Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus mendapat petunjuk dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid'ah itu sesat." HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih [Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676] Pada sebagian sanad diriwayatkan dengan kalimat โ€œSesungguhnya ini adalah nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya meninggal. Lalu apa yang akan engkau pesankan kepada kami ?โ€ Beliau bersabda, โ€œAku tinggalkan kamu dalam keadaan terang benderang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang menyimpang melainkan ia pasti binasaโ€ Penjelasan Perkataan, โ€œnasihat yang mengenaโ€ maksudnya adalah mengena kepada diri kita dan membekas dihati kita. Perkataan, โ€œyang menggetarkan hati kitaโ€ maksudnya menjadikan orang takut. Perkataan,โ€yang mencucurkan air mataโ€ maksudnya seolah-olah nasihat itu bertindak sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam. Sabda Rasulullah, โ€œAku memberi wasiat kepadamu supaya tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan mentaatiโ€ maksudnya kepada para pemegang kekuasaan. Sabda Beliau, โ€œWalaupun yang memerintah kamu seorang budakโ€, pada sebagian riwayat disebutkan budak habsyi. Sebagian Ulama berkata, โ€œSeorang budak tidak dapat menjadi penguasaโ€ kalimat tersebut sekedar perumpamaan, sekalipun hal itu tidak menjadi kenyataan, seperti halnya sabda Rasulullah, โ€œBarangsiapa membangun masjid sekalipun seperti sangkar burung karena Allah, niscaya Allah akan membangukan untuknya sebuah rumah di surgaโ€. Sudah tentu sangkar burung tidak dapat menjadi masjid, tetapi kalimat perumpaan seperti itu biasa dipakai. Mungkin sekali Rasulullah memberitahukan bahwa akan terjadinya kerusakan sehingga sesuatu urusan dipegang orang yang bukan ahlinya, yang akibatnya seorang budak bisa menjadi penguasa. Jika hal itu terjadi, maka dengarlah dan taatilah untuk menghindari mudharat yang lebih besar serta bersabar menerima kekuasaan dari orang yang tidak dibenarkan memegang kekuasaan, supaya tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar. Sabda Rasulullah, โ€œSungguh, orang yang masih hidup diantaramu nanti akan melihat banyak perselisihanโ€ ini termasuk salah satu mukjizat beliau yang mengabarkan kepada para shohabatnya akan terjadinya perselisihan dan meluasnya kemungkaran sepeninggal beliau. Beliau telah mengetahui hal itu secara rinci , tetapi beliau tidak menceritakan hal itu secara rinci kepada setiap orang, namun hanya menjelaskan secara global. Dalam beberapa hadits ahad disebtukan beliau menerangkan hal semacam itu kepada Hudzaifah dan Abu Hurairah yang menunjukkan bahwa kedua orang itu memiliki posisi dan tempat yang penting disisi Rosululloh . Sabda Beliau, โ€œMaka wajib atas kamu memegang teguh sunnahkuโ€ sunnah ialah jalan lurus yang berjalan pada aturan-aturan tertentu, yaitu jalan yang jelas. Sabda Beliau, โ€œdan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjukโ€ maksudnya mereka yang senantiasa diberi petunjuk. Mereka itu ada 4 orang, sebagaimana ijmaโ€™ para ulama, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra. Rasululloh menyuruh kita teguh mengikuti sunnah Khulafaur Rasyidin karena dua perkara Pertama, bagi yang tidak mampu berpikir cukup dengan mengikuti mereka. Kedua, menjadikan pendapat mereka menjadi pilihan utama bila terjadi perselisihan pendapat diantara para shahabat. Sabdanya โ€œ Jauhilah olehmu perkara-perkara yang baru โ€œ. Ketahuilah bahwa perkara yang baru itu ada dua macam. Pertama, perkara baru yang tidak punya dasar syariโ€™at, hal semacam ini bathil lagi tercela. Kedua, perkara baru yang dilakukan dengan membandingkan dua pendapat yang setara, perkara baru semacam ini tidak tercela. Kata-kata โ€œperkara baru atau bidโ€™ahโ€ arti asalnya bukanlah perbuatan yang tercela. Akan tetapi, bila pengertiannya ialah menyalahi Sunnah dan menuju kepada kesesatan, maka dengan pengertian semacam itu menjadi tercela, sekalipun secara harfiah makna kata tersebut sama sekali tidak tercela, karena Allah pun di dalam firman-Nya menyatakan โ€œTidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qurโ€™an pun yang baru dari Tuhan merekaโ€ QS. Al Anbiyaaโ€™ 2 Juga perkatan Umar radhiallahu 'anhu โ€œBidโ€™ah yang sebaik-baiknya adalah iniโ€, yaitu shalat tarawih berjamaโ€™ah.

hadits arbain ke 28